Sosok Pelaut Vicente Yanez Pinzon, Penemu Negara Brazil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Vicente Yanez Pinzon, seorang pelaut dan penjelajah Spanyol yang menemukan Brasil. Pada 1492, Vicente menjadi kapiten di karavel Niña bersama Christopher Columbus, Martín Pinzon dan Francisco. Ia menjadi penjelajah pertama ke Dunia Baru.

Pada 1499, Vicente berlayar ke pesisir Amerika Selatan. Ia mencapai pesisir Pernambuco atau Brasil pada 26 Januari 1500. Menurut Perjanjian Tordesillas, Spanyol tidak dapat memberi penegasan apapun pada daerah itu.

Vicente menamai tempat itu Cabo de Santa Maria de la Consolacion. Ia juga menemukan muara Sungai Amazon dan kemungkinan juga Sungai Oiapoque. Pada 1505, Vicente diangkat sebagai Gubernur Puerto Riko.

Hal ini diawali dari semangat Vicente untuk mencari dan menemukan wilayah baru yang sangat kuat di seluruh EropaBanyak penjelajah yang kembali dan menceritakan pengalamannya menemukan harta tersembunyi di luar daratan Eropa.

Vicente, Christopher, Martin dan Francisco memulai penjelajahan mencari jalan di lautan. Martin Pinzon membantu membiayai dan membekali tiga kapal rombongan Columbus. Dalam pelayarannya yang pertama untuk menjelajahi lautan menemukan daratan baru.

Vincente Pinzon dipercaya untuk memimpin kapal Nina, Vincente mendampingi kapal Santa Maria. Vicente Pinzon banyak melakukan perjalanan di wilayah perairan Karibia. Pada 1499-1500, Vicente Pinzon berhasil menemukan muara Sungai Amazon di wilayah yang sekarang dikenal dengan Brazil.

Nama Brazil adalah singkatan dari Terra do Brasil atau Tanah Brazil. Nama ini mengacu pada pohon brazilwood.

Nama ini diberikan pada awal abad ke-16 ke wilayah yang disewakan kepada konsorsium pedagang. Pedagang tersebut dipimpin oleh Fernao de Loronha untuk mengeksploitasi kayu brazil untuk menghasilkan pewarna kayu untuk industri tekstil Eropa.

Pau Brasil adalah sebutan pohon brazilwood dalam bahasa portugis. Kata pau artinya kayu dan brasa artinya bara. Istilah terakhir ini mengacu pada pewarna merah cerah yang dapat diekstraksi dari pohon tersebut.

Kata brasa dibentuk dari brese Prancis Kuno, yaitu bara dan arang bercahaya. Bara dan arang bercahaya ini berasal dari bahasa Latin abad pertengahan brasa. Brasil merupakan tempat pertanian ekstensif dan hutan hujan tropis.

Brasil meraih kemerdekaannya dari Portugis pada 7 September 1822. Negara ini terletak di bagian tengah dan timur Amerika Selatan.

Brasil merupakan menjadi wilayah jajahan Portugis sejak 1494. Pada 1889, sistem pemerintahan Brasil berubah dari monarki menjadi republik.

Brasil memiliki luas wilayah 8,516 juta km². Brasil dibatasi oleh laut di sebelah Timur yaitu Samudra Atlantik.

Sedangkan di bagian Barat berbatasan dengan Uruguay, Argentina, Paraguay, Bolivia, Peru, Kolombia, Venezuela, Guyana, Suriname dan departement Guyana Prancis.

Di bagian utara Brasil terdapat Hutan Amazon. Sementara di bagian Selatan, terdapat bukit-bukit dan gunung kecil. Daerah selatan merupakan pusat populasi dan agrikultur Brasil

Beberapa pegunungan terletak di pesisir Samudra Atlantik yang mencapai 2.900 meter dengan puncak tertinggi Pico da Neblina setinggi 2.994 m.

Sungai-sungai yang terdapat di Brasil antara lain, Sungai Amazon, Parana, dan Iguaçu di mana terdapat Air Terjun Iguacu. Brasil memiliki iklim tropis karena terletak di khatulistiwa dengan sedikit variasi.

Di bagian Selatan, iklimnya lebih sedang, namun kadang mengalami salju. Curah hujan sangat tinggi di daerah Amazon sedangkan daerah yang lebih kering bisa ditemukan di daerah timur laut.

Sebagian besar wilayah Brasil berupa dataran tinggi dan pegunungan. Dataran tinggi paling luas adalah dataran tinggi Brasil bagian timur.

Di sebelah timur, terdapat pegunungan Brasil. Di bagian tengah terdapat dataran tinggi Mato Grosso dan bagian selatan terdapat dataran tinggi Panama.

Reporter : Ade Amalia Choerunisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Uji Coba Blasting Wadas Jadi Tontonan Warga yang Penasaran, Warga Sempat Khawatir

Mata Indonesia - Proses penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah memasuki babak baru. Saat ini proses akan dilakukan pengeboman (blasting) guna membongkar Bangkalan batu andesit.
- Advertisement -

Baca berita yang ini