Sikat Gigi Nilon, Awal dari Sikat Gigi Modern

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada abad ke 15, tepatnya tahun 1498, orang Tiongkok membuat sikat gigi dari bulu binatang yang dipasang pada stik bambu yang kemudian menjadi cikal bakal sikat gigi modern. Sikat gigi stik bambu kemudian dibawa dan diperkenalkan ke Eropa.

Lalu, pada tahun 1780, William Addis dari Inggris membuat sikat gigi dari tulang dan bulu hewan. Penemuan William Addis cukup menarik perhatian banyak orang, sehingga ia berani memproduksi sikat gigi secara masal untuk dijual.

Namun, ia kesulitan mendapatkan tulang sebagai bahannya. Maka ia menggantinya tulang dengan plastik. Itulah awal terciptanya sikat gigi modern.

Penemuan sikat gigi modern pertama oleh Addis sebenarnya juga memiliki sejarah yang cukup panjang dan berhubungan dengan kehidupan Addis di penjara. Sekitar 1780-an, Addis memang dijebloskan ke penjara dengan tuduhan memulai kerusuhan.

Mendekam di sel yang gelap, tanpa mengerjakan apapun, dan mulut yang bau membuatnya terinspirasi untuk membuat alat pembersih gigi.

Inspirasinya ini datang ketika dia melihat sapu di pojok ruangan. Addis kemudian mengambil tulang dilantai, entah bagaimana, mengebornya dan memasukkan bulu dari sipir.

Keluar dari penjara, Addis menghasilkan sejumlah sikat gigi yang terbuat dari bulu kuda dan tulang. Dia mulai menjualnya di jalanan London.

Mulai saat itulah, popularitas sikat gigi meningkat. Addis mendirikan perusahaan dan memproduksi sikat gigi modern secara massal pertama.

Meski telah diproduksi secara massal, sayangnya hingga 1840-an, sikat gigi modern belum pernah dipatenkan.

Baru sekitar 1857, paten pertama untuk sikat gigi diajukan oleh H. N Wadsworth. Setelah mengajukan paten, Wadsworth memproduksi sikat gigi seperti di China. Dia menggunakan tulang hewan dan bulu babi.

Kemudian pada tahun 1937, Wallece H. Carohers, di laboratorium Du Pont, menciptakan bulu sikat dari bahan nilon. Du Pont adalah sebuah perusahaan industri kimia.

Sikat gigi berbulu nilon pun dianggap lebih higienis dibanding bulu hewan. Sejak itu juga sikat gigi dari bulu hewan mulai ditinggalkan.

Selanjutnya, nilon yang lebih lembut dibuat untuk kenyamanan menyikat gigi. Sikat gigi berbahan polimer pun merevolusi sikat gigi yang ada sekarang.

Perpaduan gagang plastik dengan bulu dari bahan nilon itu digunakan sebagai bahan sikat gigi sampai sekarang. Seiring berkembangnya teknologi, sikat gigi pun jadi banyak jenisnya.

Dari yang bulunya halus sampai kasar dengan desain pegangan yang bermacam-macam pula. Selain sikat gigi manual, kini, masyarakat bisa menemukan sikat gigi elektrik yang bisa mempermudah mereka.

Reporter: Indah Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini