Sempat Dianggap Bodoh, Begini Perjuangan Alva Edison Temukan Lampu Pijar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Thomas Alva Edison adalah seorang penemu yang terkenal dengan kejeniusannya. Berbagai hasil temuannya dianggap sangat bermanfaat kebutuhan manusia, terutama lampu pijar. Namun siapa sangka, Edison ternyata pernah dicap sebagai orang bodoh, bahkan dikeluarkan dari sekolah setelah 3 tahun mengenyam pendidikan formal.

Akhirnya, orang tua Edison, terutama ibunya pun harus berusaha keras untuk mendidik anaknya sendiri di rumah agar dapat memperoleh pendidikan dengan cara Homeschooling. Ibu Edison yakin bahwa anaknya tidak bodoh dan mampu mengembangkan keterampilan serta kejeniusannya.

Mulanya Edison adalah seorang penjual sayuran, permen, dan koran di kereta. Hingga suatu ketika, ia pun direkrut untuk menjadi operator telegraf. Perekrut tersebut ialah ayah dari seorang anak yang pernah diselamatkan oleh Edison dari kereta. Dari situlah Edison mulai tertarik dengan dunia komunikasi yang akan menjadi fokusnya dalam berbagai proyek penemuan.

Karya pertama Edison adalah sebuah perekam suara elektronik yang dibuatnya saat berusia dua puluh tahun. Benda ciptaannya tersebut sayangnya tidak ia jual. Baru kemudian pada proyek selanjutnya ia berusaha menekuni alat-alat yang sekiranya dapat laku di pasaran.

Edison pun menyempurnakan mesin telegram yang ia buat secara otomatis dapat mencetak huruf. Mesin tersebut kemudian dijualnya seharga 40 ribu dolar AS yang terbilang cukup mahal pada masanya.

Selanjutnya pada tahun 1879, Edison berhasil menciptakan sebuah penemuan penting dalam sejarah umat manusia yaitu lampu pijar.

Sebelumnya, lampu yang ditenagai dengan arus listrik telah digunakan untuk penerangan jalan di Paris. Namun penemuan Edison ini dianggap lebih praktis karena terdapat sistem pembagian tenaga listrik yang dapat diterapkan di rumah-rumah.

Dalam perkembangannya, perusahaan yang dirintis oleh Edison pun mulai memproduksi listrik untuk rumah-rumah di New York pada tahun 1882. Dalam waktu singkat, lampu pijar ciptaan Edison mampu tersebar ke seluruh dunia.

Pada tahap pembuatan lampu pijar ini, Edison sempat mengalami 1.000 kali kegagalan. Mulanya, pada tahun 1870-an merancang lampu pijar dengan menggunakan elemen platina. Namun, rancangan ini ternyata relatif tidak praktis. Hingga akhirnya Edison pun tetap berusaha mencari elemen lain yang dapat dipanaskan secara ekonomis dan efisien.

Pada tahun yang sama, Sir Joseph Wilson Swan juga menciptakan lampu pijar yang dapat bertahan selama 13,5 jam. Sebagian besar filamen lampu pijar yang diciptakan pada saat itu putus dalam waktu yang sangat singkat sehingga tidak berarti secara komersial.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Edison kembali mencoba menggunakan untaian karbon yang ditempatkan dalam bola lampu hampa udara hingga pada tanggal 19 Oktober 1879 dia berhasil menyalakan lampu yang mampu bertahan selama 40 jam.

Hasil temuan Edison ini membuat perkembangan yang cukup pesat dalam hal penggunaan listrik untuk sektor industri kecil hingga besar. Selain lampu pijar dan komponen pendukung seperti sekering dan sakelar, Edison juga berhasil menciptakan karya lain, yaitu piringan hitam dan gambar bergerak.

Reporter: Marizke

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini