Sejarah Rusia Berasal dari Kota Novgorod

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dari mana sebenarnya bangsa Rusia? Kenapa kultur budaya mereka agak berbeda dengan orang-orang Eropa?

Sampai saat ini awal mula pembentukan budaya di Rusia masih jadi perdebatan yang tak kunjung usai. Hal itu melibatkan warga kota Moskow dan warga kota St Petersburg.

Penduduk dari kedua kota tersebut ada yang mengatakan bahwa Tsar Rusia sebagai pencetus patriotisme dan sebaliknya ada juga yang mengatakan bahwa Pemerintah Soviet sebagai awal dari pembentukan budaya di Rusia.

Namun bagi warga Velikiy Novgorod Rusia, pengaruh budaya terbesar mereka berasal dari bangsa Viking yang diwakili oleh tokoh legendaris, Pangeran Rurik.

Warga kota Novgorod ini memang unik. Mereka bangga bahwa mereka adalah bangsa viking. Kota Novgorod tidak jauh dari St Petersburg dan berada di sepanjang aliran sungai Volkhov. Sayang, kawasan itu terlihat sangat sepi dan minim aktivitas penduduk. Udara dingin membuat daerah ini sepi dari kunjungan wisata.

Veliky Novgorod adalah pusat pemerintahan administratif dari Oblast Novgorod. Sebagai sebuah kota tua, hampir di setiap sisi Veliky Novgorod berdiri bangunan bersejarah.

Kota ini ada di tengah-tengah rute Moskow menuju St Petersburg dan sebaliknya. Kereta cepat dari Moskow ke St. Petersburg melewati Novgorod Railway Station, hanya ada 2 jadwal keberangkatan dalam sehari.

Veliky Novgorod berasal dari 2 kata yaitu ‘velikiy’ yang berarti besar dan ‘novgorod’ adalah kota baru. Jadi arti lengkap Veliky Novgorod adalah sebuah kota besar baru.

Disebut kota tua karena ada 2 catatan sejarah. Kitab The Sofia First Chronicle menyebut kata Novgorod sejak tahun 859. Sementara dalam The Novgorod First Chronicle menyebut nama kota ini di tahun 862.

Di kota ini ada juga 2 bukti fisik berupa sebuah gereja katedral dan monumen. Gereja Katedral St Sofia yang menyimpan jejak kristenisasi Ortodoks pertama bangsa Rusia. Sementara Russian Millenial Monument yang dibangun pada tahun 1862 menjadi tugu peringatan 1.000 tahun berdirinya Rusia.

Katedral St Sofia di Kota Novgorod
Katedral St Sofia di Kota Novgorod

Awalnya pada abad ke-9, kota Novgorod merupakan wilayah permukiman dan menjadi tempat perdagangan bangsa Viking. Saat itu, penduduk asli kota tersebut yaitu bangsa Rus meraih keuntungan dari para orang orang yang berdagang tekstil, logam, minuman anggur, dan musang dengan harga tinggi.

Sayang, wilayah itu tidak ada aturan hukum yang berjalan. Maka tak heran kalau pertikaian selalu terjadi. Untuk menegakkan aturan, warga Novgorod melibatkan pimpinan bangsa Viking yang bernama Pangeran Rurik. Benar saja, saat itu sistem pemerintahan berjalan dengan baik.

Atas kepemimpinanya yang dimulai pada tahun 862, Novgorod menjadi kota yang taat hukum. 17 Tahun ia berkuasa, membuat kota ini menjadi makmur.  Ia meninggal pada tahun 879 dan kerabatnya yang bernama Oleg mengambil alih kekuasaan.

Oleg pun sama dengan Rurik. Kepemimpinannya berhasil membuat kehidupan di kota Novgorod semakin makmur dan mampu mengembangkan sistem hukum sendiri. Kini, kisah kedua pemimpin tersebut dan benteng Kremlin Novgorod tempat mereka tinggal menjadi situs Warisan Dunia Unesco.

Tepat di benteng tersebut terdapat monumen yang dipersembahkan bagi Millenium of Russian Starehood. Di depan monumen terdapat r patung Pangeran Rurik. “Pangeran Rurik menjadi sosok utama dan simbolik dengan berbagai mitos yang beredar,” kata Adrian Selin, Profesor di Departemen Sejarah Higher School of Economics St Petersburg.

Namun sayangnya, Kekaisaran Rusia menolak jasa Rurik. Ia hanya dianggap sebagai mitos dan tidak dijadikan sebagai tokoh yang berhasil membangun karakter Rusia.

Meski tidak dianggap, bagi warga Novgorod, Rurik dianggap memiliki pengaruh besar. Malah sebagian besar warga Novgorod mengklaim kota tersebut sebagai tempat lahirnya Rusia. Termasuk pusat penyebaran agama Ortodoks. Sebagai catatan, di kota tersebut juga terdapat gereja tertua yang bernama Katedral St Sophia.

Pada tahun 1417, warga Novgorod berselisih dengan warga Moskow. Mereka pun berperang dan kemudian dikenal dengan Pertempuran Shelon. Pertempuran ini dimenangkan Moskow. Alexander Herzen, penulis Rusia abad ke-19 mengatakan bahwa kalau saja Novgorod berhasil memenangkan pertempuran, maka kekaisaran negara itu tidak pernah ada. Sejak itulah Kekaisaran di Moskow berubah nama menjadi Rusia.

Di masa Pemerintahan Komunis Uni Sovyet. sejarah Rusia pun direhabilitasi. Dalam situs resmi Rusia disebutkan, negara ini terbentuk  dengan perpindahan bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangia yang dipimpin oleh tokoh semilegendaris Rurik yang menyeberangi Laut Baltik. Pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di sana. Pada tahun 882 ia menguasai Kiev, kota Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan Konstantinopel.

Pada tahun 989 Vladimir I meluaskan wilayahnya hingga Kaukasus dan Laut Hitam serta mengambil ajaran Gereja Ortodoks Yunani. Kerajaan Kiev Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.

Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia.

Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai wangsa Romanov naik tahta yang diawali dengan diangkatnya oleh Michael Romanov sebagai Tsar (1613). Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir.

Pada bulan Februari 1917 dibentuk Pemerintahan Sementara di bawah Pangeran Lyvov dan Alexander Kerensky sampai 25 Oktober 1917, saat pemerintahan tersebut digantikan Pemerintahan Revolusi Bolshevik oleh Vladimir Ilyich Lenin.

Pada periode selanjutnya, pemerintahan dilanjutkan secara diktator oleh Josef Stalin (1922) yang mewujudkan Uni Soviet (Soviet berarti Dewan) dengan bergabungnya negara-negara di sekitar Rusia. Pemerintahan Uni Soviet berakhir setelah pada tanggal 25 Desember 1991 Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri serta berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini