Sejarah Penemuan Listrik Hingga Masuk ke Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi kian membuat peran listrik kian vital. Listrik dipakai sebagai penerangan, sumber daya untuk ponsel, laptop maupun kendaraan hingga dipakai untuk memasak dan mencuci.

Nah jika merunut pada sejarahnya, ide soal listrik pertama kali dicetuskan oleh Filsuf Yunani Thales (640 – 546 SM). Saat itu, dia menggosok amber (elektron dalam bahasa Yunani) dengan bulu kucing. Benda yang ringan pun segera mendekat bahkan menempel ke benda yang digesekan tersebut. Kejadian yang dialaminya menggambarkan proses sederhana dari listrik statis sekarang ini. Namun, saat itu Thales belum mengetahui nama proses dari peristiwa tersebut.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1733, seorang ilmuwan asal Inggris bernama William Gilbert menyebut, kejadian yang dialami Thales adalah elektrik yang diambil dari kata yunani yaitu, Elektron atau batu ambar.

Selanjutnya Benyamin Franklin di tahun 1746 akhirnya menjadi orang pertama yang diklaim sebagai penemu listrik. Sosok yang berperan sebagai ilmuwan sekaligus penulis, penerbit, dan diplomat Amerika itu menjadi pioner bagi istilah positif dan negatif dalam listrik.

Lalu pada tahun 1748, dia membuat kapasitor pelat ganda, yang dia sebut dengan Baterai Listrik. Dengan menempatkan sebelas panel kaca yang diapit diantara pelat timah, digantung dengan tali sutra dan dihubungkan dengan kabel.

Setelah melewati berbagai proses perkembangan penelitian yang panjang. Michael Faraday pada tahun 1821 melakukan penelitian tentang fenomena elektromagnetisme. Alat yang diciptakannya yaitu homopolar motor.

Pada alat ini terjadi gerakan melingkar terus-menerus yang ditimbulkan oleh gaya lingkaran magnet mengelilingi kabel yang diperpanjang hingga ke dalam genangan merkuri. Maka kabel akan berputar mengelilingi magnet apabila dialiri arus listrik dari baterai. Hingga tercipta yang bisa disebut dengan dinamo pembangkit listrik atau generator listrik.

Lalu seiring berjalannya waktu, tenaga listrik mulai didistribusikan pada bulan Januari tahun 1882 di London. Kemudian pada tahun yang sama di bulan September, mulai beroperasi di pusat tenaga listrik di New York city, Amerika Serikat. Pada saat itu pengoperasiannya menggunakan listrik arus searah (DC) bertegangan rendah, sehingga belum dapat mencukupi kebutuhan kota-kota tersebut.

Kemudian, Lucian Gauland dan John Gibbs pada tahun 1885 menjual hak paten generator arus AC (bolak – balik) kepada pengusaha bernama George Westinghouse. Perkembangan pendistribusian tenaga listrik pun semakin dikedepankan dengan pembuatan transformator dan pada akhirnya diperoleh sistem jaringan listrik arus bolak-balik sebagai transmisi dari pembangkit ke pemakai.

Untuk Indonesia, listrik mulai diperkenalkan di zaman penjajahan Belanda. Tepatnya pada tahun 1897 di Gambir, Jakarta. Pada saat itu, ada juga beberapa perusahaan Belanda bernama Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij (ANIEM) yang mengelola pabrik gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan mereka sendiri.

Pembangkit listrik ini lalu disebar luaskan di Medan pada tahun 1899 dan Surakarta pada tahun 1902. Lalu Bandung pada tahun 1906, Surabaya pada tahun 1912 dan Banjarmasin pada tahun 1922.

Ketika Jepang menginvansi pada 1942, banyak aset negara kemudian diambil alih, termasuk perusahaan listrik di Hindia Belanda. Urusan kelistrikan di seluruh Jawa kemudian ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama Djawa Denki Djigjo Kosja.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno menetapkan Perusahaan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum. Namanya Djawatan Listrik dan Gas melalui Penetapan Pemerintah No.1/sd/1945. Kepala jawatan pertama dipegang oleh Ir. R. Soedoro Mangoenkoesoemo, yang ditetapkan pada 27 Oktober 1945. Peristiwa inilah akhirnya menjadikan 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

Reporter: Galih Distianto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini