Sederet Wanita Hebat yang Menginspirasi Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wanita merupakan sosok istimewa yang diciptakan Tuhan untuk dicintai dan dihormati. Terlebih, jika ia menjadi seorang ibu, derajatnya pun akan ditinggikan lagi oleh Tuhan.

Menjadi Ibu bukan lah suatu perkara yang mudah, terlebih jika wanita tersebut memiliki profesi dan aktivitas lain yang harus dijalani. Namun begitu, banyak sosok Ibu asal Indonesia yang patut menjadi panutan wanita masa kini. Siapa saja mereka? Yuk, simak daftarnya di bawah ini.

1. Susi Pudjiastuti

Siapa yang tidak kenal wanita yang satu ini? Wanita kelahiran tahun 1965 itu memiliki perjalanan hidup yang inspiratif.

Saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi dikenal sebagai pribadi yang tegas, ia tidak segan-segan menenggelamkan kapal asing yang memasuki perairan Indonesia.

Meski tidak tamat SMA, ibu tiga anak ini sukses dalam merintis karirnya. Diketahui, Susi memiliki maksapai penerbangan bernama Susi Air, selain itu ia dikenal sebagai distributor seafood kelas internasional.

Tentu saja, keputusan yang diambil Susi untuk berhenti sekolah di usianya ke-17 tahun sangat disesalkan kedua orang tuanya, yakni H. Ahmad Karlan dan Hj, Suwuh Lasminah.

Namun tingkat pendidikan tidak mengentikan kegigihannya dalam,menekuni dunia bisnis.
Kerja kerasnya mulai terbayarkan ketika bisnis ikannya mampu menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran, Jawa Barat. Kesuskesannya di bidang perikanan ternyata memiliki suatu hambatan, yakni terbatasnya moda transportasi dalam mendistribusikan dagangannya.

Hal ini memunculkan ide dibenak Susi untuk membeli sebuah pesawat terbang. Meski begitu, ide cemerlangnya tersebut mengalami hambatan ketika pihak bank menolak pengajuan pinjaman.

Lima tahun berselang, baru lah Susi mampu mendapatkan pinjaman dari bank. Pinjaman tersebut ia gunakan untuk membeli dua buah pesawat Cessna dan membangun sebuah landasan udara. Dengan pesawat yang dimilikinya, Susi sering mengirimkan bantuan kepada korban bencana. Karena itu, beberapa LSM local maupun luar negeri meminta Susi agar menyewakan pesawatnya. Ini menjadi tonggak berdirinya Susi Air.

Pengalamannya di bidang perikanan, membuat Presiden Joko Widodo memilih Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada kabinet Tri Sakti.

2. Sri Mulyani

“Semua kekecewaan harus dialirkan menjadi energi positif untuk bekerja dengan lebih baik dan lebih keras lagi, sehingga berbagai prestasi yang lebih baik dan lebih tinggi bisa diraih”. Kata-kata disamping merupakan sepenggal motivasi dari Sri Mulyani.

Wanita yang mengemban tugas dalam mengurusi ekonomi Indonesia ini merupakan sosok yang cerdas dan membanggakan. Di tahun 2019, namanya masuk sebagai Menteri Keuangan terbaik sedunia (Finance Minister of the Year 2019 Global and Asia Pasific) versi majalah keuangan, The Banker.

Sederet prestasi telah diraih ibu tiga anak ini antara lain sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia dalam sidang tahunan Bank dunia di Singapura pada 18 September 2006 dan sebagai Finance Minister of the Year 2008 for Asia.

Wanita yang lahir pada 26 Agustus 1962 ini memiliki nama lengkap Sri Mulyani Indrawati. Ia merupakan anak ke-7 dari sepuluh bersaudara pasangan Prof. Dr. Satmoko dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko.

Sri lulus sebagai lulusan terbaik di Jurusan Ekonomi Program Studi Pembangunan (ESP) Universitas Indonesia pada tahun 1986. Ia melanjutkan pendidikan S2 nya di Universtitas Indonesia pula. Tak puas hanya menyandang gelar pascasarjana, Sri melanjutkan S3 nya di University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat.

Karir Sri dimulai ketika ia dipilih menjadi Staf Ahli Bidang Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS selama satu tahun pada 1994. Kemudian, ia dipilih menjadi bagian dari Kelompok Kerja General Agreement on Trade in Services (GATS) Departemen Keuangan tahun 1995. Lalu menjadi Dosen Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia (1998) dan redaktur jurnal kampus “Manajemen Usahawan Indonesia”.

Istri dari Tommy Sumartono ini memilih hijrah ke Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada bulan Agustus 2001. Di sana, ia bergabung dengan USAid sebagai konsultan. Setahun setelahnya, wanita yang menjadi pakar ekonomi Indonesia ini memutuskan untuk bergabung dengan International Monetary Fund (IMF) sebagai Executive Director yang mewakiti 12 negara di Asia Tenggara.

Pada tahun 2004, Sri diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Hingga, pada 5 Desember 2005, terhadi perombakan kabinet. Nama Sri pun dipilih untuk menggeser Jusuf Anwar sebagai Menteri Keuangan.

Kinerja Sri semakin dipercaya, pada tahun 2008 ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian, Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia, sehingga tugasnya merangkap sebagai menteri keuangan.

Meski begitu, Sri mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan pada tanggal 20 Mei 2010 karena ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia merupakan wanita dan orang asia pertama yang berhasil menduduki posisi tersebut.

Enam tahun berselang, Presiden Jokowi memintanya untuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sri Mulyani pun menerima amanah tersebut untuk periode 2016-2019.

3. Butet Manurung

Wanita batak bernama asli Saur Marlina Manurung ini dikenal sebagai pelopor Soloka Rimba. Yayasan tersebut telah tersebar di 16 titik daerah pelosok Indonesia seperti Aceh, Makassar, Yogyakarta, Klaten, Flores, Halmahera, Sumba, Bulukumba, Pulau Besar dan Gunung Egon.

Kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Tanah Air berawal dari kecintaannya bertualang hutan. Berkat kecintannya itu, ia mengambil jurusan Antropologi di Universitas Padjajaran, Bandung.

Semasa kuliah, wanita kelahiran 48 tahun silam ini bergabung dalam komunitas pecinta alam di kampusnya. Setelah lulus pun, Butet bekerja sebagai pemandu wisata di sebuah Taman Nasional. Namun, ia tak bekerja lama taman tersebut.

Sebagai gantinya, ibu dua anak ini memutuskan untuk bekerja sebagai fasililator pendidikan alternatif bagi suku Orang Rimba di Jambi.

Dalam memberikan pengajarannya, Butet tidak menggunakan metode pembelajaran seperti sekolah formal. Ia menggunakan konsep bermain dan belajar agar menarik perhatian anak-anak rimba.

Kerja keras Butet tersebut telah mengantarkan anak-anak rimba berhasil menulis, menghitung, serta membaca.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini