Sederet Peristiwa yang Mengubah Nasib Jepang Pasca Perang Sekigahara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jepang pernah mengalami perang terbesar dalam sejarah mereka, yakni pertempuran Sekigahara atau Sekigahara no tatakai yang terjadi pada 15 September 1600 menurut kalender Lunar.

Lokasi pertempuran maha dahsyat antara kubu Tokugawa Ieyasu dan Ishida Mitsunari kini bernama Distrik Fuwa, Provinsi Mino, Jepang.

Kemenangan kubu Tokugawa telah benar-benar mengubah wajah Jepang kala itu. Persatuan yang sebelumnya terpecah-pecah sepeninggal Nobunaga Oda, kemudian terajut kembali.

Klan Tokugawa memimpin Jepang hingga abad ke-19. Pasca pertempuran, Tokugawa sempat melakukan bersih-bersih lawan, terutama kepada para pendukung Mitsunari.

Berikut, sederet peristiwa penting yang terjadi pasca pertempuran dahsyat Sekigahara.

1. Mitsunari melarikan diri dalam pertempuran, lalu tertanggap oleh pasukan Tanaka Yoshimasa pada 21 September 1600. Sementara pendukungnya seperti Konishi Yukinaga dan Ankokuji Ekei juga diringkus beberapa hari kemudian. Semua musuh-musuh Tokugawa diarak ke Osaka dan Sakai, lalu dieksekusi mati di Rokujogawara, Kyoto.

2. Perubahan peta kekuasaan dilakukan secara gila-gilaan oleh Tokugawa. Klan-klan besar yang menguasai berbagai provinsi, terpaksa merelakan pengaruhnya untuk digantikan kepada orang lain. Di antaranya seperti wilayah kekuasaan Yoshihiro, Terumoto, hingga klan Aizu.

3. Tokugawa juga memberikan para Daimyo pendukungnya dengan kekuasaan wilayah yang lebih luas. Tak hanya itu, wilayah-wilayah subur dan menjanjikan di Jepang dikuasai klan Tokugawa, sementara wilayah melarat, diberikan kepada mereka yang tak ikut berperang, namun tak juga memerangi Tokugawa atau bersikap netral.

4. Penyatuan Jepang menjadi hal tak mustahil bagi Tokugawa, setelah pemimpin-pemimpin sebelumnya gagal. Tokugawa memimpin dengan tangan besi dan otoriter, namun membuat banyak kemajuan di Jepang.

5. Perang tak selalunya bisa menuntaskan masalah. Dendam terhadap klan Tokugawa menyala dalam api kecil selama bertahun-tahun, terutama oleh klan Shimazu, Satsuma dan Mori. Butuh 250 tahun untuk Klan Mori dan Shimazu membalaskan dendamnya ke Tokugawa dan mengakhiri era Edo.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini