Saat Saddam Berkuasa, Sepakbola Bagi Timnas Irak Adalah Sebuah Neraka

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Nama Saddam Hussein hari ini pastinya menjadi buah bibir dimana-mana. Bahkan khusus di Indonesia, sudah lebih dari 20.000 kali “Saddam Husein” dicari di mesin pencarian.

Banyak fakta dan cerita yang menarik tentang seorang diktator Saddam Hussein. Tak hanya disegani oleh warganya, ia juga memiliki aturan main yang cukup sadis terutama dalam cabang olahraga sepakbola.

Seperti diketahui, Sepakbola dikenal oleh masyarakat luas adalah sebuah olahraga yang menyenangkan. Namun, tidak bagi Timnas Irak di zaman rezim Saddam Hussein.

Di era Saddam Hussein, sepakbola adalah sebuah pertarungan antara hidup dan mati sang pemain di lapangan. Putra tertua Saddam Hussein, Uday Hussein, memegang kendali dalam menangani timnas Irak di era 1984 hingga awal 2000-an.

Di bawah kepemimpinannya tersebut, sepakbola bagaikan penjara bagi para pemain. Siksaan, pukulan, hingga cambukan adalah makanan sehari-hari pemain timnas Irak kala itu.

Jika timnas Irak mengalami kekalahan, maka para pemain harus siap menerima penyiksaan yang akan didapatkannya. Salah satu pemain timnas Irak kala itu, Shara Haydar, menceritakan tentang kekejaman yang dialaminya semasa kepemimpinan Uday Hussein.

“Mereka menanggalkan baju kami, mengikat kaki kami, lalu menarik lutut kami di sebuah bar. Kami lalu diseret melewati trotoar dan beton, kulit punggung kami terkelupas … menarik kami melewati pasir sehingga pasir-pasir itu menempel di punggung kami. Mereka lalu menyuruh kami melompat ke sebuah tong sampah, ingin agar luka kami terinfeksi,” kata Haydar.

Uday memperlakukan para pemain timnas Irak bagai narapidana. Ia tak segan untuk mencambuk pemain yang melakukan kesalahan. Bahkan, terkadang apabila ia tidak suka dengan salah satu pemain, ia akan menjebloskannya ke penjara selama berhari-hari ataupun seminggu lamanya.

Pelatih timnas Irak kala itu, Ahmed Radi, mengungkapkan bahwa dirinya sangat merasa aneh saat penonton banyak yang menghormatinya ketika berada di lapangan. Namun, tidak ada yang tahu jika dirinya dan tim sedang diancam oleh putra Saddam Hussein itu.

Para pemain timnas Irak dipaksa melakukan latihan ala militer, dengan menggunakan sepatu but yang berat serta push up selama 12 jam. Uday juga mempersiapkan bola dari beton untuk para pemain.

Jika salah satu dari pemain tidak mau menendang bola tersebut, Uday akan menyuruh pemain tersebut untuk menghadapnya. Tak lama setelah itu, Putra kerajaan tersebut akan memukuli dan menampar sang pemain hingga tersungkur.

Kejamnya lagi. apabila ia melihat pemain yang tidak bermain bagus, Uday akan mengontak staff yang berada di ruang ganti. Dan ia mengancam akan memotong kaki para pemain dan menjadikannya makanan anjing jika tak becus dalam bermain di lapangan.

Ganjaran yang diberikan bagi para pemain yang terlihat absen dalam latihan juga tidak main-main. Tak peduli dengan seribu alasan yang dikeluarkan dari mulut sang pemain tidak datang latihan.

Udy akan memenjarakannya, kemudian mencambuknya. Terkadang ia dikencingi dan disertum dengan menggunakan kabel setrum. Dan, dipenjara tersebut tidak ada yang namanya medis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Puluhan Ribu Wisatawan, Padati Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko Selama Periode Lebaran

Mata Indonesia, Sleman - Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko merupakan Candi yang terletak di perbatasan Yogyakarta dengan Jawa Tengah, apa lagi kedua Candi tersebut terletak ditempat yang sangat strategis tidak jauh dari kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini