Saat di Puncak Kariernya, Nike Ardilla Pergi untuk Selamanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nike Ardilla saat itu sedang di puncak kesuksesannya dalam industri hiburan Indonesia, namun kejadian naas harus menimpa dirinya dan menyebabkan tewas di tempat.

Kejadian ini terjadi pada 19 Maret 1995. Berawal dari pukul 00.00 WIB, saat itu Nike dan manajernya, Sofiatun, tiba di Hotel Jayakarta, Bandung. Ia bersama teman-temannya langsung menuju ke Diskotik Pollo menggunakan tiga mobil.

Setengah jam setelahnya, mereka sudah sampai di Diskotik Pollo dan bertemu dengan beberapa teman artis. Lalu sekitar pukul 03.00 WIB mereka meninggalkan tempat itu. Nike melihat ban mobilnya yang sebelah kiri kempes. Sebelumnya salah seorang temannya Denny Mukti, membantu memasang ban cadangan yang lebih kecil dari ban lainnya. Dan teman-temannya memperingati supaya hati-hati.

Kurang lebih pukul 06.15 WIB, diduga ngantuk Nike mengalami kecelakaan tunggal yang menewaskannya. Mobil Honda Civic berwarna metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di Jalan Raden Eddy Martadinata.

Nike diperkirakan tewas seketika, tapi menurut saksi yang berada di sekitar lokasi kecelakaan mengatakan Nike belum meninggal saat kejadian, namun dalam perjalanan ke rumah sakit ia meninggal dunia.

Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Isu-isu yang berkeliaran mengatakan bahwa Nike berada dibawah pengaruh alkohol saat mengemudi, kabar itu pun dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan, saat di diskotik ia hanya meminum jus jeruk.

Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada ketidakpastian dalam waktu meninggalnya Nike, menurut saksi kejadian itu terjadi pada pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan kecelakan itu terjadi pada pukul 05.45 pagi, laporan resminya menyebutkan pukul 06.15 pagi.

Menurut Sofiatun saat bersama Nike di mobil, mengatakan dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil yang berwarna merah di depannya yang berjalan sangat pelan.

Namun saat menyalip dari arah berlawanan muncul mobil Taft yang melaju kencang, ia langsung menghindar mobil tersebut dan membanting stir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha Pribadi di Jalan RE. Martadinata, Nike langsung menghembuskan nafas terakhirnya.

Jasadnya dikebumikan di hari yang sama saat kecelakaan itu terjadi, di daerah Ciamis, Jawa Barat. Ia dimakamkan di pemakaman keluarga. Kepergiannya itu membekas luka dalam bagi pecinta musik Indonesia, terlebih lagi para fansnya. Nike tutup usia saat ia belum genap berumur 20 tahun. Saat itu ia sedang berada dipuncak kesuksesannya dalam berkarier.

Reporter: Laita Nur Azahra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini