Roald Amundsen Taklukan Kutub Selatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang penjelajah asal Norwegia bernama Roald Amundsen menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di Kutub Selatan bersama timnya.

Pada 14 Desember 1911 ia berhasil tiba di titik Kutub Selatan yang berada di tengah-tengah Benua Antartika. Ia lahir di Fredrikstad, Norwegia pada tahun 1872.

Amundsen lahir dari keluarga pemilik kapal dan kapten Norwegia di Borge, antara kota Fredikstrad dan Sarpsborg. Pada 1893, ia meninggalkan studi medisnya di Chrtiania University. Ia mendaftar sebagai pelaut di kapal sealer Magdelena untuk pelayaran ke Kutub Utara.

Roald Amundsen
Roald Amundsen

Sebelumnya, ia menjadi orang pertama yang mengarungi Jalur Barat Laut Arktik dari Antlatik ke Pasifik. Lalu, awalnya ia berencana melakukan ekspedisi ke Kutub Utara, namun pada tahun 1909 dia menerima kabar bahwa orang Amerika Frederick Cook dan Robert Peary telah mencapai Kutub Utara. Pada saat itu, akhirnya ia mengubah haluannya ke Kutub Selatan. Ia pura-pura bersiap ke Utara padahal ia merencanakan ke Selatan.

Dalam melakukan perjalanannya ini Amundsen mempunyai saingan yang berasal dari Inggris, Robert Scott. Keduanya berkompetisi untuk menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di Kutub Selatan. Mereka berdua hampir bersamaan menuju pantai Antartika, hanya beberapa ratus mil yang memisahkannya.

Amundsen menggunakan kapal Fram milik Fridtjof Nansen. Kapal ini memang untuk perjalanan ke kutub. Berbentuk bulat dan lebarnya sekitar sepertiga dari panjangnya. Kapal ini kebal terhadap bahaya jebakan batu es.

Ia meninggalkan Oslo ke Selatan pada 3 Juni 1910. Di Medeira, ia memberitahu kru bahwa mereka akan menuju ke Antartika, dan mengirim telegram ke Scott untuk memberitahu ia akan ke Antartika.

Hampir enam bulan kemudian, perjalanan ekspedisi tiba di tepi timur Ross Ice Shelf, di sebuah teluk besar yang disebut Bay of Whales pada 14 Januari 1911 dan mendirikan markas nya di sana. Ia menyebutnya Framhein.
Menggunakan ski dan kereta luncur anjing untuk transportasi, dia bersama kru membuat depot pasokan di 80, 81, 82 derajat selatan di Penghalang, di sepanjang garis langsung ke selatan Kutub. Ia juga berencana untuk membunuh anjing nya dalam perjalanan dan menggunakannya untuk bahan makanan.

Timnya beranggotakan lima orang yang terdiri dari Olav Bjaaland, Helmer Hanssen, Sverre Hassel, Oscar Wisting, dan Amundsen meninggalkan base camp pada 19 Oktober. Mereka menggunakan empat kereta luncur dan 52 anjing dengan menggunakan rute di sepanjang Gletser Axel Heiberg yang sebelumnya tidak diketahui. Mereka tiba di tepi Dataran Tinggi Kutub pada 21 September setelah pendakian selama empat hari. Tim dan 16 anjing tiba di titik Kutub Selatan pada 14 Desember, sebulan sebelum tim Scott.

Pukul tiga sore, semua orang pada saat yang bersamaan berteriak, “Berhenti!” dan meninggalkan jejak nya dengan menancapkan bendera Norwegia. Amundsen menamai kamp Kutub Selatan mereka dengan Polheim.

Amundsen mengganti nama Dataran Tinggi Antartika menjadi Dataran Tinggi Raja Haakon VII. Mereka meninggalkan tenda kecil dan surat yang berisi pencapaian mereka ke Kutub Selatan, jika mereka tidak kembali dengan selamat ke Framhein.

Amundsen bersama timnya kembali dengan selamat berkat perencanaan yang teliti dan hati-hati serta banyak belajar dari para penjelajah yang sudah berhasil menaklukan Kutub Utara. Ia menyiapkan berbagai skenario terburuk dalam perjalananya. Amundsen juga tidak lupa mempersiapkan persediaan makanan yang akan dikonsumsi selama perjalanan menuju Kutub Selatan hingga pulang kembali. Hasilnya, ia berhasil menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di Kutub Selatan dan berhasil pulang dengan selamat.

Reporter: Laita Nur Azahra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini