Perjanjian Tordesillas, Ketika Spanyol dan Portugis Membagi Dunia Lewat Rempah-rempah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA– Pada abad 15 hingga abad 16, perdagangan di Eropa didominasi Portugis dan Spanyol. Keduanya bersaing dalam memupuk kekayaan dan menaklukkan bangsa lain. Mereka adalah bangsa pertama yang menaklukkan dunia dengan menjelajah samudra.

Portugis dan Spanyol bahkan pernah membagi dunia menjadi dua bagian untuk masing-masing. Pembagian itu dikenal sebagai Perjanjian Tordesillas.

Latar belakang Perjanjian Tordesillas Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), di akhir abad 15, Portugis dan Spanyol mengirim para pelautnya untuk berlayar menemukan tanah baru. Spanyol mengirim penjelajah terbaiknya, Christopher Columbus yang berhasil menemukan benua Amerika.

Namun, siapa sebenarnya Christopher Columbus ini dan bagaimana kehidupannya? Columbus merupakan seorang penjelajah dan navigator yang lahir pada 1451 di Republik Genoa, atau sekarang disebut Italia.

Singkatnya, pada usia 20an, ia pindah ke Lisbon, Portugal, dan kemudian ke Spanyol, yang tetap menjadi basis rumahnya selama hidupnya.

Columbus pertama kali pergi ke laut saat remaja. Ia berpartisipasi dalam beberapa pelayaran perdagangan di Laut Mediterania dan Laut Aegea. Salah satu pelayaran itu, ke pulau Khois, di zaman Yunani modern.

Pelayaran pertamanya ke Samudera Atlantik pada 1476 hampir membuat nyawanya melayang karena armada komersial yang dilayarkannya diserang oleh perwira swasta Prancis di lepas pantai Portugal.

Kembali ke perjanjian Tordesillas Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, di akhir abad 15, setelah kabar keberhasilan Columbus tersebar, pemimpin Kerajaan Spanyol, Ferdinand dan Isabella, meminta Paus untuk mengakui kekuasaan Spanyol atas ‘Dunia Baru’ yang mereka temukan. Spanyol juga meminta agar Portugis dan saingan mereka yang lain dilarang ikut ambil bagian dari benua yang baru ditemukan ini.

Isi dari Perjanjian Tordesillas itu adalah untuk mengakomodasi permintaan ini, Paus Alexander VI yang merupakan keturunan Spanyol, membagi dunia lewat garis demarkasi. Garis lurus ditarik dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sekitar 100 league (setara 320 mil) dari barat Kepulauan Tanjung Verde. Spanyol diberi hak eksklusif menguasai tanah di sisi barat garis. Sementara Portugis di sisi timur.

Portugis mendapatkan kontrol dari sebagian tanah di Amerika Selatan termasuk Brasil dan juga seluruh wilayah Samudera Hindia. Atas dasar perjanjian ini, Portugis menjajah negara-negara seperti Macau dan India di Asia.

Sementara itu, Spanyol memperoleh sebagian besar tanah di Dunia Baru. Pada tahun 1506, Paus Julius II secara resmi mengakui perjanjian Tordesillas. Awalnya, Spanyol menyesali penerimaan terhadap perjanjian ini sebab mereka tidak mendapatkan keuntungan dari tanah yang mereka temukan. Namun pandangan ini berubah setelah Spanyol memperoleh kekayaan yang melimpah di Meksiko.

Pada tahun 1512 Portugis menguasai Ternate di Nusantara. Pada saat yang sama, Spanyol sudah menguasai Tidore. Terjadilah persekutuan dan perselisihan di antara kedua negara tersebut. Kemudian Paus turun tangan kembali menengahi persekutuan yang terjadi melalui perjanjian Sarogosa pada tahun 1528. Perjanjian Sarongosa berisi tentang penetapan  garis Sarongosa yang membagi dunia menjadi dua wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh meridian Jailolo di Irian (Papua).

Sejak akhir abad XV, Spanyol dan Portugis mempelopori bangsa Eropa dalam melakukan pelayaran untuk mencari jalan menuju kekayaan Asia. Selain karena motif ekonomi, mereka juga ingin melumpuhkan kekuatan Turki Usmani dengan menghancurkan perdagangannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini