Peringati 108 Tahun Penemuannya, Antartika Terus Ancam Kehidupan Manusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Memperingati perjalanan orang pertama ke Kutub Selatan, warga dunia sangat mengkhawatirkan kondisi benua es yang mencairnya begitu cepat. Berdasarkan pernyataan para pakar sejak 1992-2017 saja wilayah yang dikenal sebagai Antartika itu sudah kehilangan tiga juta ton es karena mencair.

Hal tersebut dibuktikan oleh 84 pakar dalam laporan yang terbit di jurnal Nature Research. Sedangkan sejak 2012 kurang lebih sudah 241 miliar ton es setiap tahunnya diketahui mencair. Penggurangan tersebut tiga kali lebih cepat dari prediksi sebelumnya.

Para peneliti juga memperkirakan dalam waktu dekat Antartika akan kehilangan sebagian besar datarannya, yakni sebuah gunung es berukuran dua kali kota New York yang bakal lepas dari daratan Antartika.

Berdasarkan pantauan intesif NASA hal tersebut disebabkan keretakan lapisan es yang terjadi menyebar dengan cepat.

Retakan itu berada di sepanjang Gletser Brunt, yang muncul pada Oktober 2016 dan membesar ke arah timur sehingga dikenal sebagai celah Halloween. Entah apa penyebab yang terjadi sehingga celah Halloween ini menyebar ke utara dengan cepat yakni sekitar 2,5 mil dalam satu tahun.

Di balik mencairnya es pada benua Antartika disebabkan pemanasan global yang membuat perubahan iklim yang sangat ekstrem. Jika keadaan ini terus berlanjut, keberlangsungan makhluk hidup juga akan terancam.

Hal itu akan diawali dengan fenomena naiknya air laut, cuaca ekstrem, serta mendorong perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat cuaca yang tidak menentu.

Berbicara soal Antartika, kita tidak bisa melepaskan dari seorang penjelajah asal Norwegia Roald Admundsen yang menemukannya pertama kali bersama timnya pada 19 Desember 1911.

Benua itu menyimpan 85% es abadi di bumi, dan jika seluruh es di Antartika dicairkan cukup untuk memenuhi tiga perempat kebutuhan air minum di muka bumi. Kutub Selatan memiliki suhu -60 celcius di musim dingin dan 15 derajat celcius di musim panas. Selain itu pernah mencatat suhu terendah yakni -90 celcius pada 21 Juli 1983 di Stasiun Vostok yang terletak dekat Geomagnetic.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini