Pengaruh Restorasi Meiji terhadap Kemajuan Jepang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Restorasi Meiji merupakan suatu gerakan pembauran pada tahun 1868 untuk mengembalikan kekuasaan negara kepada Kaisar Mutsuhito atau dikenal dengan Kaisar Meiji.

Restorasi ini mengakhiri 265 tahun berdirinya kekuasaan militer Tokugawa dan menandai titik balik sejarah Jepang pada abad modern, di mana Jepang mulai menjelma menjadi negara yang maju.

Restorasi Meiji disebut juga sebagai zaman pencerahan Jepang. Sejalan dengan arti kata Meiji sendiri, yaitu ‘yang berpikiran cerah’. Jepang ingin menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa negara mereka akan dibangun dengan pondasi ilmu pengetahuan.

Bangsa Jepang kemudian mulai berbenah diri dan berusaha mengejar ketertinggalannya dari bangsa Eropa. Sepanjang tahun 1870-an, Jepang benar-benar melakukan perubahan yang luar biasa cepat dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, riset, dan teknologi.

Pada perkembangannya, Restorasi Meiji berhasil membawa modernisasi dan westernisasi serta pengaruh yang besar dalam berbagai sektor kehidupan di Jepang.

Jepang yang pada saat itu merupakan negara kuno dan miskin dengan sakoku-nya (isolasi) menjelma menjadi salah satu kekuatan yang disegani di Asia Timur. Banyak kemajuan yang dicapai di berbagai bidang industri, pemerintahan, pendidikan, maupun militer akibat Restorasi Meiji. Kemajuan-kemajuan tersebut dicapai hanya dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun.

Perubahan ekonomi dan sosial berjalan sesuai dengan transformasi politik selama periode Restorasi Meiji. Meskipun sektor ekonomi masih bergantung pada pertanian, industrialisasi menjadi tujuan utama pemerintah Jepang dalam mengarahkan pengembangan industri strategis, transportasi, dan komunikasi.

Pada periode itu, juga dibangun jalur kereta api pertama pada tahun 1872. Hampir dua dekade setelahnya, Jepang telah memiliki rel kereta api sepanjang 1.400 mil (2.250 km).

Jaringan telegraf pun dibangun untuk menghubungkan semua kota besar pada tahun 1880. Dua tahun berikutnya, perusahaan swasta didorong oleh dukungan keuangan pemerintah dan dibantu oleh institusi sistem perbankan bergaya Eropa.

Seluruh upaya modernisasi tersebut memerlukan pengetahuan dan teknologi Barat yang menjadi penyebab meluasnya westernisasi di negara tersebut.

Kendati demikian, westerniasasi mulai diperketat pada tahun 1880-an saat munculnya apresiasi baru terhadap nilai tradisional Jepang. Dampaknya, meskipun perkembangan sistem pendidikan modern dipengaruhi oleh teori dan praktik Barat, Jepang tetap menekankan nilai tradisional kesetiaan samurai dan harmoni sosial.

Pada awal abad ke-20, tujuan Restorasi Meiji telah banyak tercapai. Jepang saat itu bergerak cepat untuk menjadi negara industri modern.

Di tahun 1902, Jepang dan Inggris membentuk sebuah aliansi bernama Anglo-Japanese Alliance untuk melawan ancaman yang diajukan oleh Rusia terhadap Inggris, India dan Timur Jauh, serta yang paling utama kepentingan Jepang di Korea.

Nama Jepang semakin diperhitungkan dunia setelah meraih kemenangan dalam dua perang melawan Tiongkok pada tahun 1895 dan Rusia pada tahun 1905.

Restorasi Meiji yang mengakselerasi industrialisasi di Jepang ini menjadi modal untuk kebangkitan Jepang sebagai kekuatan militer pada tahun 1905 di bawah slogan ‘Negara Makmur, Militer Kuat’.

Kematian Kaisar Meiji pada tahun 1912 menandai akhir periode restorasi. Meskipun demikian, beberapa pemimpin penting Meiji dibawa sebagai negarawan tua (genro) di rezim baru pada tahun 1912 hingga 1926 dari Kaisar Taisho dan terus berusaha menjadikan Jepang sebagai negara besar pesaing negara-negara Barat.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini