Penemu Telpon Alexander Graham Bell Mengajar Tuna Runggu dengan Metode Balon

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak orang yang mengenal Alexander Graham Bell sebagai penemu, namun jarang diketahui bahwa ia adalah seorang pengajar tunarungu.

Pada 1871, sebelum menjadi penemu telepon, Bell memulai kariernya dengan mengajar di sebuah sekolah para tunarungu di Boston Massachusetts, Amerika Serikat.

Menurut The Canadian Ensyclopedia, awalnya banyak ahli percaya tunarungu tidak dapat diajarkan untuk berbicara. Namun, strereotip itu berhasil dipatahkan oleh sekolah tunarungu tertua di Amerika di Hartford, Connecticut yang mengajarkan bahasa isyarat.

Hampir selama 51 tahun, Bell mendedikasikan hidupnya untuk mengajar di sana.

Metode yang Bell ajarkan untuk membantu para tunarungu sederhana. Ia sadar akan suara di sekitar mereka dengan mengajar bahasa melalui serangkaian gambar dan bagaimana mereka dapat merasakan suara.

Salah satu alat yang dijadikan sebuah metode ini adalah balon. Ia meminta para muridnya untuk memegang satu balon dan dieratkan pada dada mereka supaya bisa merasakan suara.

Ketika ada waktu luang Bell memanfaatkan untuk menelti transmisi listrik suara yang akhirnya mengarah pada pengembangan telepon. Pada usia 29 tahun Bell menemukan sebuah alat yang bisa mengirim suara manusia melalui listrik, yakni Telepon.

Meskipun dikenal sebagai bapak penemu telepon, ia tetap berkomitmen mendedikasikan hidupnya untuk mendidik para tunarungu.

Dikutip dari Hislinicious, Bell yang lahir pada 3 Maret 1847 di Edinburgh, Skotlandia ini mengaku lebih merasa bangga disebut sebagai pengajar tunarungu daripada penemu telepon.

Bell yang merupakan imigran dari Skotlandia ini pindah ke Amerika Serikat untuk mengajar di Sekolah Boston untuk para Tunarungu. Setelah mendapatkan ketenaran berkat mengembangkan telepon, Bell menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1882.

Pada 1887 Ia mendirikan Volta Breau untuk penelitian, informasi, advokasi bagi para tunarungu di Washington DC. Ia juga kemudian terpilih sebagai presiden Asosiasi Amerika untuk Promosi Pengajaran Ucapan Tunarungu atau saat ini lebih dikenal sebagai Asosiasi Alexander Graham Bell untuk Tunarungu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini