Ngeri! Ini 7 Setan Khas Indonesia yang Kurang Terkenal tapi Seram, Berani Lihat?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan hantu-hantu seperti pocong, kuntilanak, genderowo, tuyul, sundel bolong, dan lainnya. Namun, tahukah kalian bahwa di beberapa daerah di Indonesia memiliki cerita mistisnya masing-masing?

Hampir semua daaerah memiliki mitos masing-masing tentang makhluk halus. Ada beberapa hantu mitologi dari beberapa daerah yang mungkin belum pernah kalian ketahui.

Yuk, kita kenalan sama hantu-hantu lokal berikut!

1. Begu Ganjang (Sumatera Utara)

Dari bahasa, ‘Begu’ berarti ‘arwah’ atau ‘roh, sedangkan ‘Ganjang’ berarti ‘panjang’. Dari namanya sudah bisa ditebak, jika wujud dari hantu ini adalah sebuah arwah yang berbentuk panjang. Makhluk mitologi ini berasal dari Sumatera Utara.

Begu Ganjang memiliki tubuh yang sangat tinggi, rambut yang panjang, mata merah, wajah yang menyeramkan dan lidah yang panjangnya hampir menyentuh tanah.

Menurut beberapa orang yang pernah melihat Begu Ganjang, katanya, makhluk ini bisa berubah wujud jadi semakin besar dan tinggi ketika kita mendekatinya.

Ilustrasi Hantu Ganjang.

Konon katanya, Begu Ganjang dulu dipelihara warga untuk menjaga area pertanian dan perkebunan. Namun karena sifat manusia yang nggak pernah puas, jadilah begu ganjang ini disalahgunakan untuk membunuh, misalnya santet. Begu Ganjang ini suka banget ‘mangkal’ di pepohonan tinggi, dan berdiam diri di sana.

2. Palasik dan Orang Bunian (Sumatera Barat)

Palasik ini sebenarnya bukan nama hantu. Menurut legenda Sumatera Barat, Palasik ini adalah sebutan untuk orang yang mendalami ilmu hitam, dengan cara menghisap darah bayi atau balita.

Wujud dari Palasik ini adalah sebuah kepala, dengan organ dalam yang menggantung di bawahnya. Ciri khas dari Palasik ini adalah mereka tidak mempunyai cekungan di antara bibir dan hidung.

Palasik

Sementara itu, Orang Bunian, menurut cerita rakyat yang beredar, dianggap sebagai suku gaib atau suku tak kasat mata. Orang Bunian biasanya mendiami daerah pedalaman agar tidak dapat gangguan dari manusia, seperti hutan, tepian sungai, gunung, dan tempat lainnya.

Mitologi dari Sawahlunto ini tidak seperti orang primitif. Menurut cerita orang-orang di Sumatera, ciri-ciri Bunian adalah tidak memiliki garis tegak antara bibir dengan hidung. Selain itu, kedua alisnya juga menyambung. Namun, secara umum, fisik mereka sama dengan manusia pada umumnya.

Orang Bunian

3. Akar Mimang (Jawa Tengah)

Tidak semua makhluk halus berwujud manusia atau hewan, ada juga yang berbentuk tumbuhan. Salah satunya adalah akar mimang. Kata ‘mimang’ sendiri berarti ‘bimbang’ atau ‘bingung’.

Akar Mimang.

Akar ini memang memiliki efek samping yang membuat siapapun yang melewatinya akan merasa kebingungan. Tumbuhan ini sering membuat orang yang tidak sengaja menyandung atau melangkahinya akan tersesat dan tak kunjung sampai tujuan.

Bentuk dari akar mimang berbeda dengan tumbuhan lainnya, yaitu melingkar, dan terkadang membuat simpul. Kalau ada yang tersesat di tengah hutan, bisa jadi kalian baru saja menginjak atau menyandung akar mimang, tuh!

4. Kuyang (Kalimantan)

Baru-baru ini warga Samarinda dihebohkan dengan penampakan hantu Kuyang yang terekam CCTV salah satu rumah warga. Tak hanya di Samarinda, sosok Kuyang ini juga menggemparkan masyarakat Indonesia.

Wujudnya sama seperti palasik, namun Kuyang berdomisili di Kalimantan. Perbedaan lainnya, jika palasik suka meminum darah bayi, Kuyang lebih suka meminum darah sisa orang melahirkan.

Kuyang

Katanya sih, Kuyang sebenarnya seorang wanita yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.

Tapi jangan khawatir, Kuyang bisa diusir kok. Caranya, dengan meletakkan sisir, cermin, dan pisau di sekitar ibu melahirkan. Ketiga benda tersebut dipercaya dapat mengusir Kuyang.

5. Takau dan Anak Sima (Kalimantan)

Ada lagi nih, setan domisili Kalimantan. Kalau dua hantu ini, mereka masih ada hubungan keluarga. Takau dan Anak Sima, hubungan mereka seperti ayah dan anak. Dikisahkan, Takau adalah makhluk mistis paling kuat di Kalimantan. Ia tinggal di hutan-hutan pedalaman.

Ilustrasi Takau.

Sedangkan Anak Sima, adalah anak haram yang dibuang ke hutan supaya tidak menjadi aib. Anak Sima kemudian diadopsi oleh Takau, dan diberi kesaktian. Ia juga diperbolehkan mencari ibunya.

Setelah menemukan ibunya, ia pun membunuhnya dengan cara sadis, yaitu memakan jantungnya. Namun, walaupun Takau dipercaya sangat kuat, ia tidak pernah mengganggu kehidupan manusia.

Ilustrasi Anak Sima.

6. Hantu Botol Manci (Maluku)

Kalian pasti tahu rupa kurcaci yang ada di film animasi Disney kan? Hantu satu ini memiliki wujud yang sama dengan kurcaci tersebut.

Manci menggunakan topi merah khas Santa Klaus, dan memiliki wajah yang menyeramkan. Dinamakan Botol Manci, karena hantu ini selalu membawa botol susu ke mana saja.

Nggak cuma iseng, ia selalu membawa botol susu untuk mengganggu bayi atau balita. Selain itu, Botol Manci juga dipercaya bisa mengabulkan permintaan apapun, asal kita bisa melepas topi merahnya dan mengembalikannya sebelum matahari terbit.

Hantu Botol Manci.

7. Suanggi (Papua)

Kisah Suanggi yang menjadi makhluk halus terkuat ini sudah menyebar luas di tanah Papua. Suanggi dipercaya sebagai sosok penyihir yang bisa berubah wujud menjadi apapun. Mulai dari wanita cantik, hingga bola api.

Wujud dari Suanggi adalah, ia memiliki mata terang menyala. Ada juga yang mengatakan, jika tercium bau binatang kuskus, maka Suanggi ada di sekitar kita.

Ilustrasi Suanggi.

Konon, Suanggi ini pernah meneror sebuah desa karena di sana banyak pria berhidung belang. Suanggi ini berubah menjadi sesosok wanita cantik dan menggoda pria-pria tersebut.

Saat pria-pria tersebut berhubungan intim dengannya, barulah ia menjalankan kejahatannya. Nggak tanggung-tanggung, Suanggi akan memotong kemaluan pria tersebut!

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini