Misteri Kisah Cinta Ratu Syeba dan Raja Solomon

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ratu Syeba, atau terkenal dengan nama lain Makeda. Ia merupakan seorang ratu dari kerajaan Ethiopia yang lahir pada tahun 960 SM. Kisah hidupnya banyak muncul dalam sejarah Al-Quran dan Alkitab. Namun, penelitian tentangnya masih belum banyak di internet.

Ratu Syeba adalah ratu yang kuat dan mempesona. Ia juga merupakan seorang pemuja matahari. Sejarah dari berbagai tradisi mengatakan bahwa Ratu Syeba merupakan keturunan setengah iblis. Ayahnya adalah seorang Raja Yemen dan ibunya adalah sesosok iblis.

Pada awalnya, sang ratu mendengar Solomon atau Sulaiman, sang raja yang terkenal karena kebijaksanaannya dan sosoknya yang taat agama. Sang raja juga sangat kaya raya dan masyur pada masanya.

Ketertarikan sang ratu tumbuh saat mengetahui karakter sang raja. Ia mendatangi Yerusalem untuk diplomasi perdagangan dan mengenal sang raja. Bukan hanya itu, sang ratu pun juga ingin menguji sang raja dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengirimkan emas, rempah-rempah, dan batu mulia yang sangat banyak. Ternyata sang raja menolak dengan bijak pemberian tersebut. Ia merasa mampu dan tidak memerlukannya. Setelah sang ratu mengetahui hal tersebut, ia makin tertarik dengan sang raja. Di saat yang sama, raja pun juga tertarik dengan sang ratu.

Saat Raja Solomon berhadapan dengan berbagai wanita cantik dan kekayaan yang berlimpah, ia melihat Ratu Syeba sebagai sosok yang percaya diri, menarik, dan berbeda. Keduanya kemudian saling jatuh cinta. Sang raja bahkan berhasil mengubah sang ratu dari penyembah matahari, menjadi seseorang yang beriman (monoteistik).

Meskipun tidak banyak informasi mengenai Ratu Syeba dan kisahnya bersama Raja Solomon, mereka tetap sangat populer di kalangan sejarawan dan penulis buku fiksi. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah mereka yang simple namun inspiratif tersebut.

Penulis: Keshatita

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini