Misteri Jalan Karanggetas Cirebon yang Ditakuti Para Pejabat

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Cerita tentang misteri Jalan Karanggetas sudah tak asing bagi masyarakat Cirebon. Bahkan ceritanya terus diyakini secara turun temurun hingga kini.

Ada kisah apa di balik jalan ini hingga kabarnya membuat para pejabat hingga pemimpin negara tak berani melintasinya?

Dikutip dari portaljabar.net, pengamat sejarah dan budaya Cirebon, Jajat Sudrajat menjelaskan bahwa kisah Karanggetas berasal dari cerita Babad Cirebon yang terkenal. Nama Karanggetas diambil dari salah seorang manusia sakti bernama Pangeran Syekh Makgelung Sakti yang datang dari Timur Tengah.

“Syekh Magelung Sakti di kenal memiliki ilmu yang sangat tinggi dan siapapun tidak bisa mengalahkannya, termasuk saat ikut sayembara Nyi Mas Gandasari yang di gelar Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon, dengan Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan sebutan Kanjeng Sunan Gunung Jati,” kata Jajat, dikutip Kamis, 11 April 2019.

Ia melanjutkan, nama Karanggetas berasal dari kata Karang yang berarti ‘tempat’, dan Getas yang berarti ‘Mudah Patah’.

Kala itu, Syekh Magelung Sakti datang ke Cirebon untuk mencari seseorang yang bisa memotong rambutnya. Kedatangannya lantaran mendengar di daerah ini terdapat orang sakti yang bisa membantu memotong rambutnya. Di tengah perjalanannya, Syekh Magelung Sakti ikut sayembara dan hampir mengalahkan Nyimas Gandasari yang langsung berlindung di belakang Mbah Kuwu Cirebon dan Syarif Hidayatullah.

Saat itu pula Syekh Magelung Sakti meminta tidak menghalangi, namun Mbah Kuwu Cirebon dan Syarif Hidayatullah tetap melindungi dengan alasan pertandingan tidak sebanding. Di tengah momentum itulah, Syekh Magelung Sakti kemudian menyampaikan keinginannya agar rambutnya bisa dipotong.

Singkat cerita, permintaan itu dipenuhi oleh Pangeran Cakrabuana dan Syarif Hidayatullah yakni memotong dengan dua jari dan terpotonglah rambutnya. Setelah itu, Syekh Magelung Sakti menyatakan diri untuk berguru karena kesaktian yang dimilikinya luntur.

Dari cerita singkat Babad Cirebon tersebut, lanjut Jajat, muncul sebuah kepercayaan orang yang memiliki kanuragan (ilmu kesaktian) yang tinggi namun sombong, akan luntur dengan sendirinya.

“Daerah tersebut dengan nilai-nilai leluhur. Artinya harus dengan kerelaan hati, mitos tersebut menurut dia masih mengakar di masyarakat pribumi maupun luar Cirebon. Dari mitos itu, tidak sedikit Pejabat Negara yang akan melewati Jalan Karanggetas ketika mengikuti acara resmi Kenegaraan, di luar acara resmi Kenegaraan Pejabat Negara yang memiliki jabatan politik tidak mau lewat jalan itu,” ujar Jajat.

Mitos tentang daerah Karanggetas ini pun terus berkembang dan diyakini hingga sekarang. Bahkan ada pejabat yang memilih memutar lewat pelabuhan demi menghindari jalan ini. Lantaran khawatir ilmu kanuragan yang dimilikinya akan luntur atau akan lengser dari jabatannya.

Berita Terbaru

Danrem 072/Pamungkas Hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pengamanan Mudik Idul Fitri 1445 H

Mata Indonesia, Magelang - Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar, S.H., M.Si hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H bertempat di Semanggi Ballroom Hotel Artos, Jl. Mayjen Bambang Soegeng No.1, Kedungdowo, Mertoyudan, Magelang, Jawa tengah. Jumat, (29/3/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini