MATA INDONESIA, JAKARTA – Malang betul bocah satu ini. Hidupnya harus berakhir hanya karena masalah yang terbilang sepele.
Adalah remaja bernama Devika Balarishnan asal Valancherry, Kerala, India yang ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Di samping jasad Devika didapati sebuah botol kosong berisi cairan beracun serta catatan kecil berisi ‘Saya pergi’.
Usut punya usut, Devika tewas bunuh diri hanya karena tak mampu membeli kuota internet. Kuota tersebut ingin ia gunakan untuk mengikuti kelas online selama masa lockdown covid-19.
Dilansir dari Daily Mirror, Senin, 8 Juni 2020, biasanya ayah Devika mendapatkan penghasilan dari bekerja. Namun selama masa lockdown ia tak bisa bekerja hingga kseulitan memenuhi kebutuhan anaknya.
“Dia selalu bilang agar bisa membetulkan televisi jadi dia bisa ikut kelas online. Tapi, aku nggak punya uang untuk itu, apalagi untuk membeli ponsel,” kata sang ayah.
Kasus kematian Devika akhirnya menjadi sorotan publik India. Banyak warga protes lantaran kesulitan ekonomi yang terjadi akibat pandemi corona.
“Siswa miskin yang tinggal di pedesaan mengalami kesulitan selama wabah ini. Tindakan yang dilakukan pemerintah membuat para murid miskin ini berada dalam kondisi depresi dan stres karena tak bisa ikut kelas online,” kata Abhijith, Ketua Serikat Siswa Negara Bagian Kerala.
Menindaklanjuti kasus Devika, Menteri Pendidikan India Profesor C Raveendranath akhirnya memerintahkan agar Kantor Pendidikan Distrik segera menyelidiki kematian bocah malang tersebut.
