Maha Thray Sithu U Than, Orang Asia Pertama yang Jadi Sekjen PBB

Baca Juga

MATAINDONESIA – Tak banyak orang mengenal nama Maha Thray Sithu U Than. Pria asal Burma yang lahir 22 Januari 1909 dan meninggal 25 November 1974 pada umur 65 tahun, adalah seorang diplomat Burma yang menjadi Sekretaris Jenderal PBB yang ke-3. U Thant adalah warga Asia pertama.

Terpilihnya U Than menjadi sekjen PBB karena saat itu sekjen PBB yang kedua Dag Hammarskjöld, tewas pada kecelakaan pesawat pada September 1961.

U Thant lahir di Pantanaw, Burma. Ayahnya adalah pedagang yang berpendidikan dan relatif kaya. Dia mendorong anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Sejak kecil U Thant adalah seorang pelahap buku. Oleh kawan-kawannya, U Than sering disebut filsuf karena pengetahuan dan bacaanya yang luas.

Saat berusia 14 tahun, ayahnya meninggal. U Than memilih merantau ke Rangoon (ibu kota Burma) dan melanjutkan sekolah sambil bekerja. Saat lulus kuliah, U Thant memilih menjadi pengajar di Universitas Rangoon.

Saat di kampus inilah, U Thant berteman baik dengan NU, calon perdana menteri Burma. U Thant pun tertarik dengan politik dan diplomasi luar negeri. Kemampuan bahasa Inggris U Thant memudahkan ia untuk mendapatkan informasi tentang dunia internasional.

Setelah menyelesaikan sertifikat mengajarnya, ia kembali ke kampung halamannya di Pantanaw dan menjadi guru senior di sekolah menengah. Tiga tahun kemudian, pada usia 25 tahun, ia menjadi kepala sekolah setelah memenangkan tempat pertama dalam sebuah Ujian Pendidikan di Burma.

Tahun 1030, gejolak politik di Burma tumbuh seiring keinginan untuk merdeka dari Inggris. Namun berbeda dengan kawannya Nu, U Thant memilih pendekatan diplomatis dan damai dengan Inggris untuk meminta kemerdekaan. U Thant saat itu menganggumi Mahatma Gandhi dan politisi Inggris Sir Stafford Cripps.

Pada tahun 1942, Burma diserang dan diduduki oleh Jepang. U Thant menentang upaya kewajiban belajar bahasa Jepang. Dia mulai dikagumi masyarakat karena tulisan-tulisannya di berbagai surat kabar di Burma menentang penjajahan Jepang.

Pada 1948, tak lama setelah India, Burma memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Temannya, Nu, menjadi Perdana Menteri pertama, dan dia meminta U Thant untuk membantu pemerintahan. Ketika perang saudara di Burma pecah, U Thant melakukan peran berbahaya sebagai mediator perdamaian, mengunjungi daerah-daerah untuk mencari perdamaian yang dinegosiasikan. Namun, upaya untuk mencapai kesepakatan damai gagal, dan pada tahun 1949 pemberontak malah membakar rumah dan kampung halamannya.

Saat perang saudara selesai, U Thant diangkat menjadi sekretaris Perdana Menteri (1951-57).

Pada tahun 1957, ia diangkat sebagai perwakilan tetap Burma untuk PBB. Kehebatan U Thant dalam berdiplomasi membuat dia dilirik menjadi sekretaris jenderal PBB menggantikan Dag Hammarskjöld.

U Than dianggap bertangan dingin saat memimpin PBB. Saat krisis Kuba terjadi antara Presiden Amerika Serikat John F Kennedy dan Presiden Uni Sovyet Nikita Khruschev, U Than mampu memfasilitasi negosiasi keduanya dengan baik. Di tahun yang sama, U Than pula yang berhasil menghentikan perang sipil berkepanjangan di Kongo dengan mengajukan ‘Operation Grandslam’.

Tak heran, pada tahun 1966, U Than terpilih kembali menjadi Sekjen PBB secara aklamasi untuk periode kedua. Ia dikenal sebagai legenda diplomasi tidak hanya di Asia Tenggara, tapi seluruh dunia.

U Than juga menjadi Sekjen PBB yang berani mengkritik secara terbuka Amerika Serikat dalam Perang Vietnam, dan pasang badan agar negara-negara Asia dan Afrika bisa menjadi anggota PBB saat dirinya menjabat.

Kepopuleran U Than membuat dia digadang-gadang menjadi Sekjen PBB untuk periode ketiga dan hampir semua anggota PBB secara aklamasi memilih kembali U Than untuk menjabat. Namun U Than menolak dan memilih pulang ke negaranya, Burma.

Tiga tahun kemudian, U Thant meninggal dunia.

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini