Ludwig Van Beethoven, Maestro Musik Klasik yang Masa Kecilnya Suram

Baca Juga

MATA INDONESIA, BONN – Sebagai pelopor gaya musik romantis dan kontemporer, Ludwig van Beethoven mempunyai masa kecil yang dirundung pilu.

Dia kerap mendapat perlakuan kejam dari ayahnya yang mencoba menjadikannya ‘anak ajaib’ seperti Mozart.

Beethoven lahir pada 16 Desember 1770 di Bonn, Jerman. Dia merupakan tujuh bersaudara, namun hanya dua adik laki-lakinya yang hidup, Caspar dan Johann. Ibunya bernama Maria Magdalena van Beethoven, seorang wanita yang sopan dan sangat menjunjung tinggi moral.

Berbanding terbalik dengan ayahnya, Johann van Beethoven, yang bekerja sebagai penyanyi biasa namun lebih terkenal karena kecanduan alkoholnya daripada kemampuan musikalitasnya.

Satu-satunya yang menjadi sumber inspirasi Beethoven dalam bermusik di keluarganya adalah kakeknya, Kapellmeister Ludwig van Beethoven. Ia merupakan musisi terkemuka di Bonn.

Sebelum kedua adiknya lahir, Beethoven belajar musik dari ayahnya yang brutal dan kasar selama bertahun-tahun. Hal itu membuat Beethoven trauma dan memberi pengaruh besar terhadap hidupnya.

Para tetangga Beethoven melaporkan bahwa Johann sering kali memukuli anaknya itu untuk setiap kesalahan saat memainkan clavier atau papan tuts. Hampir setiap hari, Beethoven mendapak siksaan seperti cambukan, tinggal di ruang bawah tanah, dan tidak boleh tidur selama berjam-jam agar bisa latihan.

Selain papan tuts, Beethoven juga mempelajari alat musik biola serta mengambil pelajaran tambahan dari para pemusik di sekitar kota. Terlepas dari metode kejam ayahnya, Beethoven adalah musisi yang sangat berbakat sejak awal.

Johann mengatur resital publik pertama Beethoven pada 26 Maret 1778. Dia berharap putranya yang masih kecil bisa sejajar dengan ahli musik seperti Mozart, di mana memulai debut resitalnya pada usia 6 tahun. Kendati Beethoven hanya lebih tua setahun di pertunjukan pertamanya dan tampil memukau, resitalnya tidak mendapat perhatian publik. Kemampuannya tidak setara dengan Mozart.

Di sekolahnya, Beethoven tidak menonjol secara akademis. Dia kesulitan dalam melakukan penghitungan dan memahami ejaan. Beberapa sejarawan berasumsi bahwa Beethoven menderita disleksia ringan. Ini bahkan pernah terungkap saat Beethoven menyebutkan bahwa musik datang kepadanya lebih cepat daripada kata-kata.

Pada tahun 1781, Beethoven yang berusia sepuluh tahun saat itu mengundurkan diri dari sekolahnya untuk mendalami musik bersama Christian Gottlob Neefe. Dua tahun berikutnya, Beethoven menerbitkan komposisi pertamanya: 9 variasi, dalam C Minor, untuk Piano, pada pawai oleh Ernst Christoph Dressler. Dressler merupakan komposer klasik terkenal yang menginspirasi karya pertama Beethoven.

Menginjak usia 13 tahun, Beethoven mulai bekerja sebagai asisten organis di pengadilan untuk menghidupi keluarganya lantaran kecanduan alkohol ayahnya yang semakin memburuk. Meskipun masih muda, Beethoven mendapatkan bayaran sesuai gaji pekerja.

Ketika Kaisar Romawi Suci Joseph II meninggal pada tahun 1790, Beethoven yang berusia 19 tahun saat itu menerima tugas untuk membuat komposisi musik sebagai bentuk penghormatan terhadap kaisar. Akan tetapi, untuk alasan yang tidak jelas, komposisi Beethoven tidak pernah dimainkan. Sebagian besar orang beranggapan bahwa Beethoven tidak menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Namun, lebih dari seabad kemudian, komposer asal Jerman, Johannes Brahms menemukan bahwa Beethoven sebenarnya telah menggubah musik yang indah dan mulia berjudul Cantata tentang kematian Kaisar Joseph II. Hingga saat ini, Cantata menjadi mahakarya paling awal dari Beethoven.

Beethoven sempat pindah dari kampung halamannya ke Wina pada 1792. Di kota itu, dia mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Selang tiga tahun berikutnya, Beethoven melakukan konser pertamanya yang telah lama ditunggu-tunggu.

"<yoastmark

Meskipun ada banyak perdebatan mengenai konser pianonya itu, sebagian besar pakar musik percaya bahwa Beethoven memainkan apa yang dikenal sebagai konser piano C Major pertama di dunia. Tidak lama kemudian, Beethoven merilis satu kumpulan musik dengan tiga piano trio, bertajuk Opus 1. Karyanya ini menuai kesuksesan dan menghasilkan pendapatan yang luar biasa.

Di tengah kesuksesan nya, Beethoven harus menerima fakta yang mengejutkan dan mengerikan bahwa dia kehilangan pendengaran nya.

Dalam surat pada 1801, Beethoven mengungkapkan pikirannya kepada temannya Franz Wegeler, “Saya harus mengakui bahwa saya menjalani hidup yang menyedihkan. Selama hampir dua tahun saya berhenti menghadiri acara sosial apapun hanya karena saya merasa tidak mungkin untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa saya tuli. Jika saya memiliki profesi lain, saya bisa mengatasi kelemahan saya. Namun, dalam profesi saya, tuli adalah cacat yang sangat parah.”

Sebenarnya, Beethoven sudah mulai mengalami gangguan pendengaran sebelum tahun 1800, namun semakin parah seiring berjalannya waktu. Selama masa sulitnya Beethoven berjuang untuk memahami kata-kata.

Beethoven kehilangan pendengarannya secara total pada tahun 1819. Kala itu dia perlu menggunakan buku untuk percakapan di mana orang lain akan menulis pertanyaan mereka di buku dan dirinya menjawab secara lisan.

Kendati masih bisa bermain musik, kemampuannya semakin merosot karena tidak bisa mendengar. Dia tetap tampil di depan umum dari waktu ke waktu. Tetapi sebagian besar waktunya habis untuk membuat aransemen musik.

Beethoven meninggal pada 26 Maret 1827 di usia 56 tahun karena sirosis hati pasca hepatitis. Sebagai salah satu komposer terhebat sepanjang masa, dia mewariskan karya-karya yang gemilang dan sampai saat ini masih menjadi kiblat bagi pencinta musik klasik dan kontemporer.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini