Lebih Angker dari ‘Desa Penari’, Pulau Maluku Ini Jadi Tempat Berkumpulnya Iblis Sedunia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA– Selain kaya akan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia ternyata memiliki segudang cerita mistis di sejumlah wilayahnya. Setelah ‘Desa Penari’ yang viral akan kisah horornya, kini muncul nama Pulau Maupora, Maluku Barat Daya.

Berbeda dengan ‘Desa Penari’ yang menghembuskan aroma ‘horor’ tentang kematian dua anak muda yang ‘Ayu dan Bima’, Maupora punya cerita lebih ekstrem lagi. Ya, pulau ini dianggap menjadi tempat para setan dan penganut ilmu hitam sedunia berkumpul jadi satu.

Masyarakat setempat pun sering menyebut Maupora sebagai Pulau Suanggi atau pulau para pemuja iblis. Pulau ini juga dijuluki sebagai Pulau Batu Timbul (bahasa setempat: Watupalpiali) karena memang terbentuk dari gugusan karang yang muncul di tengah laut.

Hanya saja, tak ada yang sanggup mengetahui tingkat intensitas pertemuan para setan dan para pemujanya itu. Sebab banyak orang yang takut menginjakkan kaki di pulau ini.

Bagi yang punya penglihatan khusus atau memiliki ilmu kebatinan, Batu Timbul bisa dilihat sebagai sebuah istana megah yang terdiri dari tiga bagian yakni bagian tengah sebagai tempat raja memimpin persidangan, dimana terdapat kursi kerajaan.

Sementara bagian depan merupakan tempat persidangan. Dan bagian belakang merupakan tempat pembantian dan dapur tempat masak. Memang belum ada penelitian supranatural soal korelasi kekuatan pemujaan yang dilakukan oleh para suanggi, antara Moa dan Maupora.

Begitu pun dengan pengaruh kekuatan serupa di Bukit Doa Lekewain, Oirata, Kisar.
Konon, di tengah pulau ini terdapat sebuah batu berbentuk meja persembahan (altar) untuk pertemuan para penghuni alam gaib. Altar menjadi mimbar penyembahan darah para korban suanggi.

Menurut penuturan Jopie Dahoklory salah satu warga setempat, ketika ada orang yang tengah terbaring kritis karena sakit maupun mengalami musibah, sebenarnya arwah mereka sudah berseliweran di tanjung-tanjung di Pulau Romang, Pulau Kisar, maupun pulau-pulau lain sana.

Bahkan ada yang arwahnya digiring ke Bukit Doa, Kisar sebagai persembahan para pemuja setan. Jopie mengisahkan bahwa sebelum seseorang meninggal, jasad penduduk yang lagi sakit kritis sudah dijemput sebuah ’kapal khusus’ yang dikawal perahu-perahu kecil yang nakhoda dan ABK-nya adalah arwah-arwah leluhur maupun suanggi-suanggi dari Maupora.

Mungkin dari pelbagai cerita inilah mengapa Maupora disebut punya keanehan dan daya tarik sendiri bagi para penikmat wisata gaib.

Mau coba? Datang saja ke Maupora. Bisa dengan kapal perintis menyinggahi pelabuhan Hila, Romang, dan berbekal sebuah perahu ketinting langsung ke Maupora.

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini