Kilas Balik, Sejarah Munculnya Aliran Sesat Satanisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan sudah berdiri sejak ratusan atau ribuan tahun lalu. Namun, apa jadinya jika sebuah aliran yang tidak percaya akan adanya Tuhan?

Inilah kaum satanisme percaya bahwa Tuhan itu tidak ada, hingga menganggap bahwa setan sebagai dewa.

Satanisme dapat diartikan sebagai penyembah setan dan menjadikannya sebagai Tuhan. Satanisme menerima kehadiran setan sebagai lambang kejahatan, pembimbing, dan pemimpin. Selain menyembah setan, satanisme juga terkenal dengan occultisme, pergaulan bebas, menyembah berhala, dan melakukan tindakan-tindakan asusila.

Seperti agama dan kepercayaan pada umumnya, satanisme juga terdiri dari beberapa kelompok atau aliran yang sebagian dari para pemuja setan ini tidak selalu menggambarkan kepercayaan penuh atas setan atau iblis bahkan beberapa kelompok diantaranya melihat bahwa tidak ada ruginya keikutsertaan mereka dalam ‘Dunia Kesenangan’ yang dilarang oleh berbagai agama ini.

Para pengikut aliran Satanisme ini bisa disebut dengan Kaum Satanis, kaum Satanis ini sudah ada dan melaksanakan kegiatan-kegiatannya dari zaman Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Abad pertengahan hingga saat ini.

Para kaum Satanis biasa menyerukan kata ‘Hail Satan”’atau yang berarti ‘Hidup Setan’ pada saat melaksanakan upacaranya.

Para kaum Satanis bisa dibilang beribadah dan mengabdi untuk menjadi hamba setan. Menurut kaum Satanis, jika mengabdi dengan setan, semua hal yang di inginkan akan dikabulkan secara seketika.

Namun, untuk mendapatkan hal-hal yang dinginkan itu, para kaum Satanis biasanya harus menyediakan atau bisa menjadikan dirinya sendiri sebagai tumbalnya.

Lambang Satanisme yang terkenal dengan dewa Romawi kuno yaitu Baphomet, pada saat itu, Baphomet menjadi lambang dari orang-orang yang memuja atau menyembah setan. Selain Baphomet, lambang kedua dari Satanisme yaitu Pentagram, bintang segi lima terbalik yang berada di dalam lingkaran.

Pada tahun 1311, terdapat sebuah perkumpulan yang di bubarkan oleh Gereja Katolik bernama Knight Templars atau Kesatria Biara Yerusalem, yaitu perkumpulan yang dianggap sebagai penyembah setan. Perkumpulan lainnya yang menimbulkan rasa penasaran selama bertahun-tahun adalah perkumpulan Mason, yang menimbulkan rasa penasaran adalah karena ke rahasiaannya dan pelaksanaan upacara yang aneh pada saat itu.

Menurut ahli sejarah yang menyelidiki masalah tersebut, kedua perkumpulan itu memiliki hubungan, antara Knight Templars dengan perkumpulan Mason. Semenjak Knight Templars dilarang oleh Gereja Katolik pada tahun 1311, perkumpulan itu masih melanjutkan keberadaannya secara tertutup dan rahasia hingga pada akhirnya berubah menjadi paham Mason atau lebih dikenal Freemasonry.

Di aliran Satanisme ini terdapat dua macam aliran, yaitu Teistik dan Ateistik. Aliran Teistik lebih dikenal dengan Satanisme Tradisional yang memiliki suatu kepercayaan menganggap bahwa Setan sebagai Dewa.

Sedangkan aliran Ateistik adalah sebuah aliran yang tidak menganggap adanya Tuhan dan Dewa untuk di sembah, aliran Ateistik ini menggunakan setan sebagai simbol yang ada di diri manusia sebagai simbol keduniawian dan keserakahan, atau dapat di artikan dengan, mereka menyembah diri sendiri.

Meskipun disebut sebagai penyembah setan, kaum Satanis tidak mengakui adanya Setan. Menurut kaum Satanis, Setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan mereka terhadap seluruh agama dan kekerasan hati mereka sendiri. Satanisme adalah sebuah agama yang tidak percaya adanya Tuhan, malaikat, surga dan neraka.

Reporter: Fachmi Juniyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini