Kilas Balik Perjalanan TikTok di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia menyebabkan sebagian besar aktifitas masyarakat terhambat bahkan berhenti. Kegiatan yang biasa dilakukan dengan teman-teman atau kerabat pun harus ditunda terlebih dahulu.

Hal ini meyebabkan kejenuhan bagi sebagian orang. Sebab itu, banyak dari mereka yang mencari hiburan lewat media sosial. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), internet traffic di Indonesia meningkat 20% di kala pandemi.

Salah satu media sosial yang booming adalah TikTok. Platform video musik asal Cina ini telah menjadi primadona bagi semua kalangan. Meski begitu, penggunanya didominasi oleh generasi milenial.

TikTok menawarkan berbagai fitur yang menarik dan berbeda dengan aplikasi lainnya seperti Instagram dan Facebook. Aplikasi buatan Zhang Yiming ini menawarkan konten dengan format video berdurasi 15 detik hingga 1 menit.

Di dalam aplikasi ini para pengguna disediakan tempat untuk menyunting video dengan berbagai fitur yang tersedia seperti latar belakang musik, penambahan teks, dan special effect. Sehingga, para pembuat video dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi.

Di Indonesia, konten yang paling banyak diminati adalah komedi, menyanyi, menari, memasak, fashion, make up, tips, dan Do It Yourself (DIY).

TikTok pertama kali diluncurkan pada September 2016 dibawah naungan perusahaan ByteDance. Satu tahun setelah didirikan, aplikasi ini mulai menargetkan Indonesia sebagai pasar utamanya.

Menurut Viv Gong, Head of Marketing TikTok, Indonesia merupakan salah satu target utama TikTok. Gong percaya bahwa TikTok akan berkembang di Indonesia sebab menurut data yang ada, statistik pengguna internet di Tanah Air kian meningkat tiap tahunnya.

Hal ini pun dinyatakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo). Berdasarkan data yang di peroleh, Indonesia menempati urutan ke-6 pengguna internet terbanyak di dunia setelah Cina, Amerika Serikat, India, Brasil, dan Jepang.

Dalam mempromosikan aplikasinya di Indonesia, di awal peluncurannya TikTok mengandeng sejumlah public figure sebagai strategi pemasarannya. Strategi ini cukup berhasil karena aplikasi ini sedang meledak di Indonesia saat ini.

Memang, TikTok menargetkan penggunanya berasal dari kalangan remaja. Sehingga, tidak mengherankan jika anak-anak yang berusia 7 hingga 15 tahun pun turut mengunduh aplikasi ini. Hal ini lah yang mengundang kontrovesi, banyak yang beranggapan bahwa konten TikTok tidak ada unsur edukasinya sama sekali.

Hingga pada tanggal 3 Juli 2018, Kemenkominfo secara resmi memblokir TikTok di Indonesia. Terdapat beberapa alasan Kemenkominfo memblokir aplikasi asal Cina tersebut, salah satunya yakni adanya konten berbau negatif.

Dalam menanggapi pemblokiran aplikasinya, CEO TikTok, Kelly Zhang, bersama timnya langsung terbang ke Tanah Air guna menindaklanjuti keputusan tersebut.

Untuk mengantisipasi konten berbau negatif di Indonesia, Kemenkominfo meminta pada pihak TikTok untuk menaikan batasan umur penggunanya. Yang awalnya 12 tahun menjadi 16 tahun.

Permintaan ini disanggupi oleh pihak TikTok. Mereka menaikkan batasan umur penggunanya serta menghapus konten-konten negatif dalam aplikasi tersebut. Setelah memenuhi syarat yang diinginkan, Kemenkominfo pun membuka pemblokiran atas aplikasi ini.

Saat ini, TikTok menempati posisi teratas aplikasi yang paling banyak diunduh. Berdasarkan data dari salah satu lembaga riset, Sensor Tower TikTok menenpati urutan pertama baik di Play Store maupun App Store. Tak ayal, aplikasi ini mampu menggeser aplikasi besar lainnya seperti Zoom, Whatsapp, Facebook, dan Instagram.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini