MATA INDONESIA, JAKARTA – Sepertinya 14 Februari sudah menjadi hal yang lumrah dirayakan setiap sepasang kekasih. Tanggal yang selalu diperingati sebagai hari Valentine ini indentik dengan pemberian coklat atau pun hal romantis lainnya. Kenapa coklat ya? padahal ada makanan lainnya?
Valentine sudah ada pada periode Romawi. Saat itu, kaisar Claudius II menetapkan sebuah peraturan yang melarang orang-orang untuk menikah pada masa perang.
Namun, seorang uskup bernama Valentine melakukan pelanggaran atas peraturan yang sudah ditetapkan kaisar Claudius II. Ia diam-diam melakukan pernikahan, yang akhirnya membuat sang raja tahu, dan Valentine dipenjara. Selama di dalam penjara, Valentine terus menuliskan catatan untuk putri sipir dan menandatanganinya ‘dari Valentine anda’.
Pada tahun 1537, Raja Henry VII, dari Inggris, mengumumkan secara resmi bahwa 14 Februari sebagai hari libur untuk merayakan perayaan Hari Valentine. Hingga Valentine semakin meluas ketika Richard Cadbury menghasilkan sekotak cokelat pertama untuk mengisi hari liburan di akhir 1800-an. Sejak saat itu, tradisi pemberian cokelat diikuti.
Hubungan antara cokelat dengan hari Valentine adalah contoh utama bahwa cokelat tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, namun ia juga menunjukkan dua elemen esensial dari beberapa peradaban sebelumnya, yaitu bangkitnya cokelat sebagai makanan populer, dan perayaan hari Valentine sebagai hari libur.
Richard Cadbury telah melakukan riset dengan menggunakan mentega kakao murni menjadi ekstrak yang membuat minuman cokelat jauh lebih enak. Solusi darinya adalah makan cokelat, di mana ia membungkus cokelat dalam bungkus yang ia desain sendiri.
Orang-orang mulai penasaran, Cadbury mulai ditempatkan dalam kotak berbentuk hati pada tahun 1861. Walaupun cokelatnya telah dimakan, namun banyak orang menemukan kotaknya dapat digunakan untuk menempatkan barang-barang lainnya.
Reporter : Mega Suharti Rahayu
