Kenapa Istana Presiden AS dinamai Gedung Putih? Begini asal-usulnya

Baca Juga


MATA INDONESIA, JAKARTA – Istana Kepresidenan Amerika Serikat dikenal dengan sebutan Gedung Putih, menurut kabar yang beredar, warna putih tersebut berasal dari cat untuk menutupi bekas kebakaran dari tentara Inggris tahun 1812. Padahal tidak, lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Gedung Putih (White House) terletak di Pennsylvania Avenue NW, Washington DC, Amerika Serikat. Kebanyakan orang mengira nama Gedung Putih diberikan semata-mata karena gedung tersebut berwarna putih.

Pembangunan kantor kepresidenan AS itu dimulai saat kepemimpinan Presiden George Washington. Ia memilih lokasi pembangunan Gedung Putih atau White House pada tahun 1792 dan menunjuk James Hoban dari Irlandia sebagai arsiteknya. Namun, presiden yang pertama kali menikmatinya adalah John Adams.

Tahun 1812, terjadilah perang antara AS dan Inggris, akibatnya Rumah Presiden itu terbakar. James Hoban pun ditunjuk kembali untuk membangun gedung tersebut.

Kemudian di tahun 1902, Presiden Theodore Roosevelt merenovasi Gedung Putih termasuk relokasi kantor presiden dari lantai dua residence ke gedung kantor eksekutif sementara yang baru dibangun.

Kurang dari lima puluh tahun setelah renovasi yang dilakukan Roosevelt, gedung putih sudah menunjukkan tanda-tanda kelemahan struktural yang serius.

Maka, Presiden Harry S. Truman merenovasi kembali bangunan itu dengan membongkar setiap sisi bangunan kecuali dinding luar.

Rekonstruksi itu diawasi arsitek Lorenzo Winslow. Tahun 1952, keluarga Truman pun pindah kembali ke Gedung Putih.

Mengapa Dinamakan Gedung Putih?
Sejak pertama dibangun kantor presiden itu belum dinamai “Gedung Putih.” Saat itu sebagian besar jurnalis dan masyarakat AS menyebutnya dengan “Rumah Presiden” atau “Rumah Eksekutif.”

Gedung itu berwarna putih karena pada 1798 dinding-dindingnya diberi kapur untuk melindungi eksterior batu pasir dari kelembapan dan retak selama musim dingin membeku. Setelah bangunan itu terbakar, bagian yang hangus dicat putih.

Sampai akhirnya 17 Oktober 1901, Sekretaris George B. Cortelyou mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri, John Hay saat itu.

Dalam surat itu Cortelyou mengungkapkan atas arahan Roosevelt, meminta Sekretaris Hay dan stafnya untuk mengubah judul, atau baris tanggal dari semua surat resmi dan dokumen yang memerlukan tanda tangan Roosevelt dari “Executive Mansion” menjadi “Gedung Putih”. Perintah ini juga dikirim kepada sekretaris kabinet lainnya.(Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini