Jonas Salk, Sang Penemu Vaksin Polio yang Tak Mau Patenkan Temuannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAPolio adalah penyakit kelumpuhan yang disebabkan oleh virus. Kelumpuhan yang terjadi akibat polio ada yang terjadi pada sebagian tubuh, ada juga pada seluruh tubuh.

Virus yang biasanya menyerang anak-anak kecil usia di bawah 5 tahun ini merusak jaringan tubuh manusia. Banyak anak yang tumbuh dengan tubuh tidak sempurna karena virus ini.

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menular dengan mudah. Apabila ada satu orang anak yang terkena polio di sebuah kota atau desa, kemungkinan akan ada anak-anak lain yang akan terkena

Namu, kelumpuhan itu sekarang tidak perlu terjadi lagi karena adanya vaksi polio yang ditemukan oleh Jonas Salk.

Dr. Jonas Salk adalah seorang dokter yang lahir di New York, 28 Oktober 1914. Dirinya merupakan snak tertua dari 3 bersaudara, dia adalah anggota pertama dari keluarganya yang melanjutkan kuliah.

Pada tahun 1939, ia memperoleh gelar medisnya dari NYU School of Medicine dan bekerja sebagai dokter ilmuwan di Rumah Sakit Mount Sinai.

Beberapa tahun kemudian, ketika sedang mengikuti beasiswa penelitian vaksin di Universitas Michigan, Salk menjadi asisten profesor epidemiologi. Dia bekerja dengan mentornya, Thomas Francis, Jr, yang mengajarinya metodologi pengembangan vaksin.

Pada tahun 1947, Salk diangkat sebagai direktur Laboratorium Penelitian Virus di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, tempat ia mulai mengerjakan tahap awal vaksin untuk polio lumpuh.

Bertentangan dengan kepercayaan, Salk percaya bahwa vaksinnya, yang terbuat dari virus polio “membunuh”, dapat mengimunisasi pasien tanpa risiko infeksi.

Dia menguji vaksin ini pada beberapa sukarelawan sehat yang belum memiliki polio, termasuk dirinya, keluarganya, dan rekan-rekannya, semuanya mengembangkan antibodi antipolio dan tidak memiliki reaksi negatif terhadap vaksin.

Setelah pengujian nasional terhadap 1 juta anak, usia 6-9 tahun, yang dikenal sebagai “Perintis Polio,” diumumkan pada tahun 1955 bahwa vaksin itu aman dan efektif.

Dalam 2 tahun sebelum vaksin tersedia secara luas, ada lebih banyak dari 45.000 kasus polio di Amerika Serikat, jumlah ini turun menjadi 910 pada tahun 1962.

Salk tidak pernah mematenkan vaksin atau memperoleh uang dari penemuannya, karena ia lebih suka vaksinnya didistribusikan seluas mungkin.

Dengan dana dari National Science Foundation dan dukungan dari March of Dimes, ia mendirikan Salk Institute for Biological Studies di La Jolla, California, pada tahun 1963. Tahun-tahun terakhir Salk dihabiskan mencari vaksin melawan AIDS. Dia meninggal pada usia 80 tahun pada 1995.

Filsafat Salk diabadikan dengan kutipan terkenalnya: “Harapan terletak pada mimpi, imajinasi, dan keberanian orang-orang yang berani mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.”

Salk Institute sekarang menjadi rumah bagi banyak ilmuwan, yang melakukan penelitian medis pada berbagai topik seperti penuaan, kanker, imunologi, diabetes, dan banyak lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini