MINEWS, JAKARTA – Kalian pasti pernah dengan hari Thanksgiving, kan? Di negara barat sana, hari Thanksgiving adalah hari raya untuk mengucapkan terima kasih pada sesama.
Setiap negara mempunyai waktu yang berbeda untuk merayakan Thanksgiving. Kanada merayakannya pada Oktober, sementara di Amerika Thansksgiving dirayakan pada akhir November.
Nah, Thankgiving ini identik banget sama kalkun. Biasanya, orang-orang akan berkumpul bersama keluarga dan sahabat sambil makan kalkun. Kira-kira, kenapa ya makan kalkun pada saat Thanksgiving menjadi budaya?
Begini ceritanya…
Jadi, pada tahun 1620, beberapa Puritan Inggris yang menginginkan revolusi nasional membuat sebuah agama baru yang tidak disukai oleh para pemimipin Inggris, hingga mencoba untuk menghancuran agama tersebut.
Karena adanya diskriminasi ini, para Puritan tersebut melarikan diri dari negaranya dan mencari wilayah baru untuk disinggahi. Mereka akhirnya berlayar melewati Atlantik hingga tiba di benua Amerika.
Kala itu Amerika belum dijamah banyak pendatang dan nggak punya tanaman pangan. Di sana cuma ada ayam kalkun dan beberapa hewan liar.
Di saat musim dingin, rasanya sulit banget bagi para pendatang untuk hidup. Pada saat itulah, bangsa Indian datang dengan megirimkan makanan dan peralatan untuk bercocok tanam.
Usut punya usut, ternyata ayam kalkun merupakan binatang lokal di benua Amerika. Bangsa Indian sudah lama menjinakkan hewan tersebut.
Makanya, sebagai rasa terimakasih, para Puritan memutuskan untuk berburu ayam kalkun dan disajikan dalam bentuk makanan untuk diberikan pada bangsa Indian dalam rangka panen bersama.
Sejak saat itu, setiap hari Kamis keempat di bulan November, orang-orang barat sana akan berkumpul dengan keluarga sambil makan ayam kalkun. Tradisi ini dilakukan saat hari Thanksgiving yang berlangsung hingga saat ini. (Dinda)
