Ini Lho Asal Muasal Ide Wahana Roller Coaster

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa yang tidak kenal roller coaster? Roller coaster merupakan sebuah wahana permainan berupa kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, dan memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Para ahli sempat memperdebatkan siapa penemu roller coster yang sebenarnya.

Hingga kemudian, L. A. Thompson, seorang ilmuan yang akhirnya dinobatkan sebagai Bapak Roller Coaster Dunia. Walaupun diyakini sebagai pelopor terciptanya kepopuleran roller coaster, namun Thompson bukanlah pencipta roller coaster.

Pada abad ke-15 sebelum Thompson lahir, konsep roller coaster sudah ada di Rusia berupa kayu atau blok es dengan pasir sebagai titik pendaratannya dan disebut luncuran es. Kala itu luncuran es di sana sangat opuler dan dimainkan oleh banyak anak.

Karena menjadi sangat terkenal, wahana luncuran es tersebut lalu di buat di Prancis. Sayangnya, terjadi masalah di sana.

Balok es luncuran tersebut terlalu cepat meleleh karna iklim Prancis yang lebih hangat dibandingkan Rusia. Orang-orang Perancis kemudian mengubah konsep luncuran es dengan menggunakan lilin dan menambahkan roda untuk mengantikan es.

Pada masa awal itu, orang-orang masih belum memperhatikan keselamatan penumpang dan tidak ada catatan berapa banyak yang terluka akibat naik roller coaster. Sehingga, masih belum memiliki pengaman pada wahana tersebut.

Kemudian muncul roller coaster pertama di dunia bernama Russes a Belleville (Pegunungan Belleville Rusia). Wahana itu berada di Paris, Prancis pada tahun 1812.

Konsepnya tidak lagi menggunakan es maupun lilin. Melainkan sudah terdapat kereta yang berjalan di atas rel dan meluncur dengan kecepatan yang cukup tinggi. Itulah mengapa dikatakan sebagai roller coaster pertama namun trek nya masih cenderung lurus.

Setelahnya, muncul lah roller coaster yang menggemparkan dunia. Sebuah roller coaster bernama Switchback Railway di Coey Island, Amerika Serikat (AS) pada tahun 1884 yang diresmikan oleh Thompson.

Awalnya sebelum wahana miliknya sempat menggemparkan AS dan mendapat julukan Bapak Roller Coaster, di masa remaja Thompson hanyalah seorang tukang kayu. Kemudian pada tahun 1873 ia membuka toko di Elkhart, Indiana.

Namun, tidak lama harus gulung tikar. Saat melakukan perjalanan ke kawasan Carbon Country, sebuah pusat pertambangan ia menemukan ide untuk membuat roller coaster.

Ia menemukan ide itu ketika berhasil melewati bukti ketinggian hampir 2300 kaki, cukup tinggi dan membuat beberapa wisatawan menjerit kegirangan. Setelahnya ia berhasil membuat roller coaster dengan tinggi 50 kaki dan panjang 600 kaki dengan kecepatan 10 mph di Coney Island yang kemudian langsung ia patenkan. Pada masa itu, Thompson dianggap telah membuat sesuatu yang besar dan tidak pernah terpikirkan oleh siapapun.

Thompson semakin populer ketika ia kembali membuat roller coster dengan ide yang lebih kreatif. Ia membangun roller coaster yang lebih cepat, tinggi, dan curam.

Ia juga menambahkan visual seperti terowongan, lampu-lampu, pemandangan unik hingga kursi yang membuat penumpang nyaman untuk menambah keseruan wahananya. Ia semakin sering membuat pembaruan dengan jalur kereta yang dibuat lebih rumit dari sebelumnya.

Thompson mendapatkan banyak proyek berkat keberhasilan roller coasternya. Ia bahkan meninggal ketika sedang mengerjakan proyek roller coaster di Luna Park Melbourne, Australia pada tahun 1919.

Karena jasanya yang terus mengembangkan roller coaster dengan kreatif dan membuatnya semakin populer, ia dinobatkan sebagai Bapak Roller Coaster meski bukan pencipta pertamanya.

Reporter : Anggita Ayu Pratiwi

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini