Ini Dia, Presiden Anti Sadap di Dunia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Hanya satu presiden di dunia ini yang tak pernah disadap pihak mana pun. Ia adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Saking ‘saktinya’, semua rahasia mantan perwira KGB itu terenkripsi dengan baik selama 19 tahun. Gokil khan.

Putin disinyalir tidak menggunakan ponsel pintar atau aplikasi pengirim pesan, dan jarang sekali online. Terbukti saat WikiLeaks merilis kebocoran dokumen CIA terbesar terkait peretasan dan alat-alat pengawasan pada 2017, data itu berisi lima peladen (server) fasilitas pemantau sinyal radio rahasia dengan nama sandi PocketPutin.

Secara hipotesis, seharusnya mereka dapat melacak perangkat yang digunakan presiden Rusia, seperti komputer atau telepon (jika ada). Namun Kremlin hanya memberi tanggapan, “Kami akan memeriksanya.”

Menurut mereka, Washington tidak menyembunyikan penyadapannya terhadap pejabat Rusia, sehingga Wikileaks jelas ketinggalan. Namun, yang dilupakan adalah pejabat Rusia dan Putin merupakan dua hal yang sama sekali berbeda.

Banyak yang penasaran bagaimana upaya seorang mata-mata atau orang usil asing bisa menjangkau Putin. Jawabannya, Anda harus masuk ke dalam lingkaran sang presiden.

Ponsel Pintar Ekshibisionis

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov berpendapat memiliki ponsel pintar adalah ekshibisionisme sukarela dan transparansi total. “Ketika Anda memiliki ponsel pintar, Anda secara sadar menandai kotak pilihan yang menyatakan bahwa semuanya terbuka untuk umum,” kata Peskov belum lama ini.

Menurutnya, presiden seharusnya tidak memiliki ponsel pintar. Terutama di negara seperti Rusia.

Para jurnalis pun kerap mencecar Peskov dengan “pertanyaan ponsel pintar” hampir setiap tahun. Jawabannya selalu sama.

Di sisi lain, Putin sendiri kurang metaforis dalam menanggapi topik ini. “Kalau saya memiliki ponsel, ia tak akan pernah berhenti berdering. Saya bahkan tidak pernah mengangkat telepon di rumah,” katanya pada 2005 di awal periode kedua ia menjabat.

Menjaga Putin Tetap Tersembunyi

Putin hanya berbicara melalui sambungan khusus yang aman. Sambungan itu tidak dapat disadap karena sinyal suara didigitalisasi dan diamankan dengan sandi kriptografi yang kompleks.

Konon, untuk mendekripsinya saja dibutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Namun, memecahkannya pun tak ada gunanya karena selama percakapan, kuncinya diubah berkali-kali secara acak.

Asal tahu saja, teknologi ini diciptakan pakar keamanan dan teknologi komunikasi Kremlin. Mereka mencari keamanan yang hanya bisa dibobol dengan melanggar hukum fisika.

Semisal, pada 2015, 230 juta rubel (hampir 3,5 juta dolar AS) dialokasikan untuk pengembangan sambungan komunikasi kuantum yang aman dan proyek-proyek kuantum lainnya.

Teknologi itu kini sudah ada. Informasi dalam sistem semacam itu ditransmisikan melalui foton (partikel dasar atau kuantum radiasi elektromagnet), yang untuk mendeteksinya memerlukan perubahan statusnya. Alam menyatakan bahwa ini tidak bisa dilakukan tanpa diketahui.

Privasi Seorang Presiden

Saat Putin menerima permintaan panggilan telepon, maka sambungan harus terlebih dahulu melewati saluran diplomatik Kementerian Luar Negeri atau Administrasi Presiden. Artinya, telepon tak pernah diangkat langsung oleh presiden, melainkan oleh sekretaris atau ajudan.

Namun, Putin dapat menelepon (melalui sambungan yang aman, tentu saja) dari mana saja yang ia suka: pesawat, mobil, kapal selam, dan bahkan hutan Tuva kesayangannya.

Dalam perjalanan ke luar negeri, ia sering diiring dengan pesawat yang penuh dengan peralatan komunikasi. Ketika berbicara dengan seorang anak laki-laki yang sakit parah, yang bermimpi melihat isi pesawat Putin, sang presiden pun tetap menggunakan saluran yang diacak.

Di mejanya terdapat pula papan komando dengan tombol-tombol bertuliskan nama keluarga bawahan-bawahannya, terutama para menteri dan gubernur.

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini