Gagal Jadi Pemain Bola, Steve Harris Bentuk Iron Maiden

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Iron Maiden, sebuah grup band heavy metal yang telah memberikan dedikasi yang sangat berarti dalam industri musik rock dunia. Iron Maiden menjadi inspirasi bagi grup-grup band baru beraliran heavy metal, power metal, speed metal dan semua aliran musik metal.

Tak sedikit dari grup band baru tersebut mencantumkan nama Iron Maiden sebagai referensi mereka. Sekalipun pernah dikritik media Amerika Serikat sebagai band satanis karena tema liriknya yang ‘gelap’ serta maskot Eddie yang menyeramkan, Iron Maiden tetap terkenal di seluruh dunia hingga sekarang.

Awal Berdiri
Iron Maiden merupakan band heavy metal legendaris asal Leyton, Inggris, yang terbentuk pada tahun 1975. Didirikan pertama kali oleh mantan pemain bas sekaligus penulis lagu grup band Gypsy dan Smiler, Steve Harris.

Bernama lengkap Stephen Percy “Steve” Harris,  lahir pada 12 Maret 1956 dan tumbuh di Leystone, Essex, Inggris. Dialah satu-satunya anggota asli yang tersisa dari awal berdirinya, bersama gitaris Dave Murray tampil di semua album band.

Pada awalnya, Harris mempunyai cita-cita menjadi seorang pesepakbola profesional. Dibimbing oleh Wally St Pier, Steve diminta untuk berlatih dengan West Ham United. Setelah mendengar dan tertarik dengan musik rock pada awal usia remajanya, dia menyadari bahwa dia tidak lagi ingin bermain sepak bola secara profesional.

Awalnya dia ingin bermain drum, tetapi rumahnya tidak muat untuk menampung perangkat dram dan memutuskan untuk membeli bas. Dia belajar bermain bas secara otodidak, bas pertamanya adalah Fender Precision model seharga 40 pounds pada tahun 1971.

Sejak berdirinya Iron Maiden, Steve telah menjadi pencipta lagu dan lirik utama band. Penulisan lagunya sejenis dengan gaya pemetikan basnya yang cepat dan lagu yang terinspirasi dengan rock progresif dengan beberapa kali perubahan ketukan. Steve seringkali menulis lirik tentang mitologi, sejarah dan topik yang terinspirasi dari buku dan film, mencerminkan pengaruh dan rasa ketertarikannya terhadap rock progresif.

Bersama dengan teman-temannya Ron Matthews (drum), Paul Day (vokal), Terry Rance (guitar) dan Dave Sullivan (guitar) yang juga mantan grup band membuat grup band baru. Steve Harris menamai grupnya “Iron Maiden” setelah terinspirasi dari film yang berjudul “The Man in The Iron Mask”. Dalam film tersebut terdapat adegan mengenai orang yang mati karena dimasukkan ke dalam alat penyiksaan berbentuk peti dari abad ke-18 yang disebut orang Inggris Iron Maiden.

Steve Harris
Steve Harris

Formasi awal Iron Maiden tidak berlangsung lama. Paul Day dipecat karena dianggap kurang energi dan stamina ketika tampil di atas panggung. Posisinya kemudian digantikan oleh Dennis Wilcock, seorang penggemar berat Band Kiss. Selain itu, Harris juga memasukan teman Wilcock, Dave Murray untuk menggantikan posisi Dave Sullivan dan Terry Rance sebagai gitaris tunggal.

Harris kemudian merekrut Bob Sawyer untuk mendampingi Murray sebagai gitaris. Enam bulan kemudian Sawyer mengundurkan diri karena tidak akur dengan Murray. Setelah Sawyer keluar, Murray dan Wilcock berseteru hingga Harris harus memecat Dave Murray.

Dave Murray dipanggil kembali untuk bergabung dan juga eks teman mainnya di Band Smiler, Doug Sampson sebagai drummer. Hingga akhirnya personel Iron Maiden hanya terdiri dari Steve Harris sebagai bassis, Dave Murray sebagai gitaris, dan Doug Sampson sebagai drummer.

Mulai Terkenal
Steve Harris mengadakan audisi untuk mengisi kekosongan vokalis. Hingga terpilihnya Paul Di’Anno yang dinilai Harris mempunyai suara yang unik cocok bagi Iron Maiden untuk memiliki karakter sendiri. Iron Maiden mulai pentas dari panggung ke panggung dengan Murray sebagai gitaris tunggal.

Beberapa gitaris keluar dan masuk silih berganti untuk menggantikan Murray yang hanya satu tahun sebagai gitaris tunggal tahun 1977 sampai 1978. Paul Cairns bergabung menggantikan Murray pada 1979, tak lama sebelum band masuk ke studio rekaman, Cairns meninggalkan band. Hingga Iron Maiden menemukan Dennis Stratton. Drumer Doug Sampson juga digantikan oleh Clive Burr (yang dibawa masuk oleh Dennis Stratton). Pada Desember 1979, Iron Maiden tiba pada sebuah kesepakatan dengan perusahaan rekaman major, EMI.

Iron Maiden menjadi salah satu yang memimpin pergerakan New Wave of British Heavy Metal setelah album pertamanya yang rilis tahun 1980, menempati nomor empat di tangga lagu UK. Kepopulerannya makin menanjak saat Iron Maiden ikut dalam tur yang saat itu terkenal di UK, Metal For Muthas Tour dan Europe 80. Mereka juga menjadi band pembuka Kiss di dalam tur Eropa Kiss tahun 1980, Unmasked Tour. Setelah ikut tur Kiss, Dennis Stratton dipecat dari band karena alasan kreativitas dan tidak cocok secara personal. Stratton digantikan oleh Adrian Smith pada Oktober 1980.

Tahun 1981, Iron Maiden merilis album kedua berjudul Killers. Album ini banyak berisi lagu-lagu yang sebenarnya ditulis untuk album pertama mereka, tapi tidak jadi karena sudah terlalu banyak.

Kesuksesan
Pada tahun 1981, Paul Di’Anno dipecat karena ketahuan mengonsumsi obat-obatan. Akibatnya, penampilan Di’Anno menjadi tidak bagus saat Iron Maiden mulai mencapai keberhasilan yang besar di Amerika.

Iron Maiden segera mencari vokalis baru untuk menggantikan Di’Anno. Bruce Dickinson dari band Samson terpilih dan bergabung pada September 1981. Dia langsung ikut dengan Iron Maiden pada tur-tur kecil. Iron Maiden memperkenalkan “Children of the Damned”, “Run to the Hills”, “22 Acacia Avenue” dan “The Prisoner” sebagai lagu untuk album berikutnya.

The Number of the Beast merupakan debut Dickinson bersama Iron Maiden pada tahun 1982 yang juga membawa Maiden menempati posisi pertama di tangga lagu UK Albums dan juga menjadi Top 10 di banyak Negara.

Untuk kedua kalinya Iron Maiden melaksanakan tur, mengunjungi Amerika, Kanada, Jepang, Australia, UK, dan Jerman. Tour mereka di Amerika menjadi sebuah kontroversi ketika Iron Maiden dikritik oleh media politik Amerika yang saat itu sedang ricuh sebagai band Satanis karena judul album mereka. Grup aktivis Kristen menghancurkan rekaman Maiden sebagai protes terhadap band.

Dalam sebuah wawancana di Guitar Legends, Dickinson mengklain bahwa dirinya berkontribusi pada lagu “Children of the Damned”, “The Prisoner”, dan “Run to the Hills” secara keseluruhan. Padahal saat itu Dickinson masih memiliki kontrak dengan band Samson.

Pada Desember 1982, drummer Clive Burr mengakhiri hubungan kerjanya dengan Iron Maiden karena permasalahan personal dan juga permasalahan dengan jadwal tur. Ia digantikan oleh Nicko McBrain dari band Prancis, Trust. Pada tahun 1983, Iron Maiden merilis album Piece of Mind, yang menempati posisi ketiga pada tangga lagu UK, dan pertama kalinya menempati urutan tangga lagu ke-70 di Billboard 200 Amerika Utara. Piece of Mind sukses dengan single “Flight of Icarus” dan “The Trooper”.

Keruntuhan
Tur Iron Maiden selesai, masing-masing personel sibuk dengan album solonya. Setelah Iron Maiden berkumpul kembali untuk mengerjakan album baru, Adrian Smith memilih keluar dari band karena sudah tidak tertarik lagi dengan Iron Maiden. Kepergian Adrian Smith digantikan oleh Janick Gers dulu pernah menjadi personil Iron Maiden di awal berdirinya grup. Album No Prayer for the Dying rilis pada Oktober 1990.

Tahun 1991, Dickinson tampil dengan album solonya sebelum bergabung kembali untuk mengerjakan album Fear of the Dark bersama Maiden. Rilis di tahun 1992, album tersebut tercatat sebagai album pertama Maiden yang direkam ke dalam format CD.
Album ini mempersembahkan lagu “Wasting Love”, salah satu lagu Iron Maiden yang lebih soft, dan single kedua mereka “Be Quick or Be Dead”. Album ini juga mempersembahkan lagu-lagu yang ditulis oleh Gers, dan tidak ada kolaborasi sama sekali antara Harris dan Dickinson dalam lagu-lagu di album tersebut.

Pada tahun 1993, Bruce Dickinson meninggalkan Iron Maiden untuk mengejar solo karirenya lebih jauh. Dickinson mengadakan tur perpisahan untuk diingat posisinya sebagai vokalis yang membawa nama Iron Maiden terkenal dan menyanyikan dua album secara live. Pertama, A Real Live One, berisi lagu-lagu dari tahun 1986-1992, dan dirilis Maret 1983. Kedua, A Real Dead One, berisi lagu-lagu dari tahun 1975-1984.

Reuni
Pada 1999, Iron Maiden mengejutkan penggemar mereka ketika mengumumkan bahwa Bruce Dickinson dan Adrian Smith kembali ke band. Formasi band pada kejayaan mulai lengkap dan berhasil mengadakan reuni yang sukses, The Ed Hunter Tour. Tur ini juga didukung oleh perilisan Ed Hunter, sebuah permainan komputer, yang diambil dari nama maskot Iron Maiden, Eddie.

Maskot Band
Maskot Iron Maiden adalah sosok mayat hidup yang bernama Eddie atau Eddie The Head. Awalnya dirancang oleh seniman Derek Riggs yang muncul di single Running Free pada tahun 1980.

Eddie juga muncul di atas panggung selama pertunjukan live Iron Maiden, meneror anggota band sampai akhirnya dikalahkan Bruce Dickinson dengan merobek jantungnya keluar dari dadanya selama tur Book Of Souls.

Eddie tampil di desain kaos Iron Maiden yang tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun, dan telah menjadi bintang dua video game, Ed Hunter dan Iron Maiden: Legacy Of The Beast.

5 September 2007, Iron Maiden mengumumkan “Somewhere Back in Time World Tour”. Tur mereka terdiri dari kesuksesan mereka di era 80an, dengan menekankan pada era Powerslave untuk desain dan set panggung.

Tur itu dimulai dari Mumbai, India, pada Februari 2008. Iron Maiden main di hadapan hampir 30.000 orang. Bagian pertama dari tur terdiri dari 24 konser di 21 kota, keliling lebih dari 50.000 mil dengan pesawat pribadi “Ed Force One”.

Mereka main untuk pertama kalinya di Costa Rica dan Kolombia, dan juga pertama kalinya lagi di Australia sejak terakhir kali mereka main di tahun 1992.

Selanjutnya mereka melakukan tur di berbagai negara yang sebelumnya sudah didatangi beberapa tahun terakhir, seperti Peru, Ekuador, New Zealand, India, dan berakhir di Florida, AS.

20 Januari 2009, Iron Maiden mengumumkan bahwa mereka akan merilis sebuah film dokumenter pada tanggal 21 April, berjudul Iron Maiden: Flight 666. Sebuah film yang direkam pada bagian pertama tur “Somewhere Back in Time” mereka, dari Februari sampai Maret 2008. Flight 666 diproduseri oleh Banger Productions dan dirilis oleh Universal Music Group di Amerika, dan oleh EMI records untuk di negara-negara lainnya.

Pada wawancara dengan Rock Radio dalam rangka mempromosikan Flight 666, Nicko McBrain mengatakan bahwa Iron Maiden sudah membooking studio untuk rekaman pada awal 2010.

Seiring jalannya waktu, masing-masing personil Iron Maiden memiliki kisah masing-masing setelah sukses di beberapa tahun seteleah kembalinya mereka mengadakan reuni besar. Sejak Desember 2014, Bruce Dickinson terkena tumor pada lidah ujungnya, sehingga harus terpaksa membatalkan jadwal manggung mereka dan memilih berfokus pada pemulihan serta kesembuhan Bruce.

Tahun 2019, Bruce Dickinson diterpa masalah setelah meninggalkan istrinya, Paddy Bowden, demi tinggal bersama fans wanitanya di Paris yang berusia 15 tahun lebih muda dari istrinya. Setahun setelahnya, diketahui Paddy meninggal dalam perjalanan.

Drummer Iron Maiden, Clive Burr menghembuskan napas terakhirnya di tahun 2013 setelah tidak berhasil melawan kanker yang menganggu syaraf pusatnya.

Dengan tersisa 3 anggota, Steve Harris, Janick Gers, dan Nicko McBrian bersama 1 pemain keyboard Michael Kenney, Iron Maiden terpaksa harus membatalkan seluruh turnya di 2020 dan merilis jadwal baru di 2021.

Iron Maiden kali ini tidak akan nekat dan mengambil risiko yang terlalu jauh. Umur mereka yang sudah tidak se-energik saat muda, rentan terpapar penyakit terlebih tahun 2020 semua dunia dikagetkan oleh serangan virus covid-19.

Reporter: Rama Kresna Pryawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini