Home Kisah Fakta Joe Satriani, Lahir dari Rahim Jazz Bukan Rock

Fakta Joe Satriani, Lahir dari Rahim Jazz Bukan Rock

0
920
Joe Satriani

MATA INDONESIA, JAKARTA – Joseph ‘Joe’ Satriani, mungkin Anda mengenalnya sebagai seorang gitaris instrumental beraliran rock dan metal. Musisi berkepala plontos ini adalah salah satu gitaris paling berpengaruh di dunia, yang telah mendidik Steve Vai hingga Kirk Hammett.

Meski terkenal dengan instrumen rock yang kental, siapa sangka, aliran musik Satriani yang pertama kali ia pelajari adalah Jazz.

Lahir di Westbury, New York 15 Juli 1956, Satriani mulai belajar gitar dan merintis karir sejak usia 12 tahun, sebagian menyebut sejak 14 tahun. Pada 1974, Satriani muda adalah seorang musisi Jazz yang bermain bersama gitaris Billy Bauer dan pianis Lenni Tristani.

Beberapa tahun bergelut dengan Jazz, Satriani pindah ke California pada 1978, lalu mengubah aliran musiknya menjadi rock. Ia mengajar untuk beberapa nama gitaris beken, seperti Alex Skolnick, David Bryson, Kevin Cadogan hingga Kirk Hammet sebagai murid terakhirnya.

Saat itu, Satriani sangat terpengaruh oleh permainan Jimi Hendrix, Eric Clapton hingga Jimmy Page yang mengubahnya menjadi gitaris rock.

Satriani bergabung dengan Band The Squares di San Fransisco, lalu ikut dengan Greg Khin Band. Muridnya, Steve Vai lebih dulu punya nama di dunia musik pada 1986.

Dari Steve Vai, nama Satriani melambung. Kala itu, setelah merilis For The Love of God, Steve Vai banyak diwawancari oleh media, dan ia menyebut nama Satriani sebagai mentor, dan membuat banyak orang penasaran.

Tahun 1987, Satriani merilis album Surfing with The Alien dan meledak di pasaran. Album ini menjadi instrumental rock yang menembus tangga teratas lagu-lagu dunia.

Nama Satriani terus diperbincangkan dalam jagat rock. Ia bahkan membuat publik gempar setelah direkrut oleh Mick Jagger sebagai lead guitar dalam tur solo perdananya di luar The Rolling Stones.

Akhir tahun 1993, Satriani kembali membuat kejutan. Ia direkrut oleh band legendaris Deep Purple seagai gitaris utama pengganti Ritchie Blackmore dalam tur ke Jepang.

Personel Deep Purple kagum dengan permainan Satriani yang jenius. Ia ditawari untuk menjadi gitaris tetap di band tersebut. Namun, Satriani lebih memilih karir solo karena telah menandatangani kontrak dengan Sony untuk albumnya, ia pun menolak tawaran Deep Purple.

Tahun 1996, Satriani menginisiasi proyek besar bernama G3, bersama muridnya Steve Vai dan Eric Johnson. Proyek ini terus berlanjut hingga menampilkan gitaris-gitaris lainnya seperti Yngwie Malmsteen, John Petrucci, hingga Paul Gilbert.

Satriani hingga kini masih aktif bermusik. Namun, ia sudah lama meninggalkan dunianya sebagai seorang guru gitar dan musisi jazz.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here