Eka Kurniawan, Sastrawan dari Desa yang dilirik Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA  –   Eka Kurniawan, salah satu sastrawan terbaik Indonesia yang dilirik dunia. Karya Eka bahkan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa dunia, seperti Inggris, Belanda, Denmark, Perancis, Jepang, Yunani, serta Korea.

Eka Kurniawan adalah seorang penulis dan komikus kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 28 November 1975. Eka menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada fakultas Filsafat dan lulus tahun 1999.

Lahir di sebuah desa, sekitar dua jam dari Tasikmalaya. Ia tinggal di sana dengan keempat kakek-neneknya. Desa itulah yang menjadi pijakan awal Eka menulis. Beberapa bahan lainnya diperoleh dari tempat lain karena kemudian ia mengikuti orangtuanya tinggal di perkebunan karet di Cilacap, sebelum mereka pindah lagi ke kota kecil di Pangandaran.

Di kota kecil itulah, tepatnya ketika masuk SMPN 1 Pangandaran, keinginan Eka untuk menulis pertama kali muncul.

Tahun 2006, Eka Kurniwan menikah dengan seorang wanita yang juga novelis, bernama Ratih Kumala di Solo, Jawa Tengah. Ratih adalah lulusan Fakultas Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Selain sebagai penulis novel dan cerita pendek, Ratih juga menulis skenario serta bekerja sebagai editor naskah drama, di sebuah televisi swasta. Saat ini, Eka Kurniwan dan Ratih Kumala tinggal di Jakarta bersama putrinya yang bernama Kidung Kinanti Kurniawan.

Novel pertama Eka Kurniawan diterbitkan oleh penerbit Jendela berjudul “Cantik itu Luka” tahun 2002. Kemudian tahun 2004, diterbitkan kembali oleh Gramedia Pustaka Utama.

Novel ini banyak mendapat perhatian dari penikmat sastra. Tepat tahun 2006, novel ini menembus skala internasional. “Cantik itu Luka” diterbitkan oleh Shinpu-sha, penerbit Jepang.

Sementara tahun 2004, novel kedua berjudul “Lelaki Harimau” diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Dengan mengandalkan Labodalih Sembiring sebagai alih bahasa, “Man Tiger” kembali berhasil menembus skala internasional. Tahun 2016, masuk dalam nominasi penghargaan ‘The Man Booker Internation Proze 2016.’

Karyanya yang lain adalah dua jilid kumpulan cerita pendek Cinta tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya (Gramedia Pustaka Utama, 2005), dan Gelak Sedih dan Cerita-cerita Lainnya (Gramedia Pustaka Utama, 2005; di dalamnya termasuk kumpulan cerita pendek Corat-coret di Toilet). Beberapa cerita pendeknya juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Swedia.

Selain menulis dan meraih banyak penghargaan. Eka Kurniawan juga membuat komik. Tidak heran, Eka menjadi salah satu penulis berbakat kebanggaan Indonesia.

 

Penulis : Tiara Arninda

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini