Dora Marie Sigar, Perempuan Hebat di Balik Keberhasilan Prabowo Subianto

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika disebut nama Dora Marie Sigar, pasti kamu semua tidak ada yang tahu. Dia adalah perempuan hebat di balik keberhasilan Prabowo Subianto.

Dora Marie Sigar adalah ibu kandung Prabowo. Perempuan cantik kelahiran  21 September 1921 di Minahasa tersebut bertemu ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo di Rotterdam, Belanda.

Saat itu, Sumitro sudah selesai belajar ilmu ekonomi dan tidak bisa pulang ke Indonesia karena Perang Eropa sedang berkecamuk sehingga dia tidak mungkin meninggalkan benua itu.

Mereka bertemu di sebuah acara Indonesia Christen Jongeren atau Mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam pada 1945.

Dora ketika itu sedang belajar ilmu keperawatan pasca bedah di Utrecht, Belanda. Orang tua Dora adalah pejabat kelas tinggi sehingga mendapat status yang layak di negeri penjajah waktu itu. Dora juga merupakan penganut Katolik yang taat atau kaum Calvinis.

Jumpa pertama itu berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya sehingga keduanya semakin dekat. Hati mereka bertambah akrab setelah Sumitro harus menjalani operasi tumor di usus besarnya.

Dora yang merawat Sumitro saat itu. Dari Utrecht tempatnya bersekolah dia rela menempuh 61 kilometer dengan sepedanya menuju Rotterdam, tempat Sumitro dirawat.

Pada 1946, Soemitro kembali ke Indonesia. Setahun berselang, Dora menyusul dan langsung tinggal di kediaman orang tua Soemitro di Jakarta.

Soemitro pun semakin mantap menyunting Dora sebagai istri dan melangsungkan pernikahan pada 7 Januari 1947.

Mereka dikarunia empat anak, dua perempuan dan dua lelaki. Keempatnya adalah Biantiningsih Miderawati Djiwandono, Marjani Ekowati le Maistre, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini