Didesain Anti Kapal Selam, Ini Kecanggihan KRI Tjiptadi-381

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini pemerintah Indonesia menurunkan lima buah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengamankan wilayah Natuna, Kepulauan Riau. Langkah tersebut dilakukan setelah China melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Republik Indonesia di Laut Natuna dan mengklaim atas wilayah tersebut.

Salah satu kapal yang diturunkan adalah KRI Tjiptadi-381. Kapal tersebut termasuk kapal korvet kelas Parchim, dengan kode Pakta Warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam di perairan dangkal/pantai. Seperti apa kecanggihan KRI Tjiptadi-381 sebagai kapal perang andalan Indonesia?

Tenaga Penggerak

Kapal Tjiptadi-381 ini mempunyai tiga mesin diesel yang dihubungkan dengan tiga gandar yang bisa menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 nm.

Alat Pengelabuh Musuh (Decoy)

Memiliki alat bernama PK-16 decol RL, KRI Tjiptadi-381 bisa meluncurkan mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh dan juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.

Radar

Kapal tersebut juga dilengkapi dengan MT-320/Strut Curve yang digunakan untuk mencari sasaran di permukaan dan udara. Alat tersebut juga dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Keduanya bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan.

Sonar

Kapal perang yang memiliki panjang 75,2 m (246,7 ft) dan memiliki kecepatan 24,7 knot, juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.

Torpedo

KRI Tjiptadi dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci. Torpedo adalah proyektil berpenggerak sendiri yang ditembakkan di atas atau di bawah permukaan laut, yang akan meluncur di bawah permukaan laut.

Torpedo dirancang untuk meledak pada kontak atau pada jarak tertentu dengan target. Torpedo dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal permukaan, helikopter atau pesawat.

Peluru Kendali

Sistem pertahanan udara KRI Tjiptadi-381 ini memiliki dua peluncur rudal SA-N-5 yang meluncurkan dari darat ke udara.

Anti Kapal Selam

Kapal ini diberi nama dari seorang Kapten TNI AL, Tjiptadi yang gugur dalam pertempuran Laut Aru di RI Matjan Tutul pada tanggal 15 Januari 1962. KRI ini dilengkapi dengan 2 RBU-6000 untuk pengamanan anti kapal selam (ASW RL).

Meriam Perang

Sebagai senjata, Kapal Tjiptadi-381 juga dipasang meriam kembar 57mm/70 caliber DP dibagian dek depan. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.

Sebelumnya kapal perang Tjiptadi-381 ini pernah ditabrak Kapal Coast Guard Vietnam pada Sabtu, 27 April 2019. Insiden itu terjadi saat Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 sedang mencuri ikan di Laut Natuna Utara. (Hastina/R)

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini