Ciptakan Roket, Wernher Von Braun Memilih AS untuk Wujudkan Mimpinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Tak lama lagi, milyarder Elon Musk akan bersiap-siap berwisata ke luar angkasa. Mimpi Elon Musk adalah tinggal di ruang angkasa dan menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di Planet Mars. Mimpi Elon Musk sama dengan mimpi Wernher von Braun, ilmuwan Jerman yang punya andil mengantarkan manusia menggapai Bulan.

Elon Musk mendirikan perusahaan SpaceX. Pemilik perusahaan mobil listrik Tesla ini berhasil menerbangkan salah satu roket Falcon 9 keluar angkasa. Peluncuran itu berhasil, Falcon 9 menghambur ke atas, meninggalkan api, asap, dan debu dengan mengangkut dua astronot NASA Bob Behnken dan Doug Hurley.

Wernher von Braun menciptakan roket V-2 dan Saturn V. Mimpi Wernher bisa terwujud karena dia adalah ilmuwan NAZI Jerman dan kemudian menjadi orang yang berhasil mewujududkan Amerika Serikat untuk perjalanan ke ruang angkasa.

“Manusia akan segera menaklukkan luar angkasa.”

Wernher von Braun merupakan anak dari Magnus Freiherr von Braun, tokoh politik di Herman yang pernah merasakan jabatan menteri pertanian. Pintar dan berasal dari keluarga kaya membuat pendidikan Wernher mulus sampai meraih gelar doktor.

Saat itu Wernher baru berusia 22 tahun. Setahun kemudian ia memilih bergabung dengan NAZI. Ia masuk ke sebuah unit NAZI bernama “SS-Reitersturn Lat Berlin-Halenseean SS Equestrian.”

Kariernya terbilang moncer. Hal ini dibuktikan pada 1937, ia dipromosikan menjabat sebagai direktur teknik fasilitas rahasia NAZI bernama Peenemtinde. Sebuah fasilitas yang ditugasi membuat roket. Selepas proyek rahasia itu, pada 1942 ia mendapat tugas baru untuk melahirkan roket V-2. Sayang, menjelang runtuhnya kekuatan NAZI, karier Wernher von Braun ikut runtuh. Ia diduga menyatakan sikap menyerah atas kenyataan bahwa NAZI akan hancur menjelang berakhirnya perang dunia ke-2 dan dianggap melakukan aksi sabotase atas roket V-2.

Ia mendapat tudingan bergabung dengan komunis. Akibat rentetan tuduhan itu, pada 1944, Militer Jerman menangkap Wernher dan kemudian menahannya selama dua minggu. Reputasinya sebagai pembuat roket membuat Hitler memaafkan Wernher.  Ia pun kemudian dilepas.

Impian Wernher Von Braun untuk menaklukan angkasa membuatnya tidak loyal kepada Hitler.  Sehingga saat Jerman kalah dari Sekutu, Wernher langsung tertarik dan bergabung ke Amerika Serikat. Ia bersama 1000 orang warga Jerman masuk dalam “Project Paperclip.”

Warga Kehormatan AS

Proyek Paperclip mengangkut individu-individu peneliti bertalenta untuk mendukung AS dalam berbagai bidang di bawah komando Departemen Perang AS. Mereka mendapat fasilitas segudang dan hidup mewah. Selain itu, mereka pun langsung mendapat visa imigrasi serta kemudahan menjadi warga negara AS. Selain Wernhen, sosok hebat dalam proyek ini ialah Dr. Alexander W. Lippisch, mantan kepala desain pada Messerschmidt Aircraft Corporation, Dr. Friedrich Doblhoff, perancang mesin jet-propelled pada helikopter, dan Dr. Helmuth Heinrich, mantan ilmuwan di Graf Zeppelin Research Institute.

Di Amerika, para pejabat pemerintah memuja Wernher. Ia mendapat tugas untuk membuat roket dengan tujuan keluar angkasa. Saat itu Amerika Serikat tengah perang dingin dengan Uni Sovyet. Dalam perang dingin itu, memenangkan perlombaan menuju luar angkasa, merupakan harga mati.

Uni Sovyet jelas unggul dalam perlombaan luar angkasa. Semenjak perlombaan mencapai bulan pada 1957, hingga 1962, Uni Sovyet masih unggul. Hingga tahun itu, AS telah meluncurkan 100 wahana ke angkasa dan Uni Sovyet hanya meluncurkan 27 wahana, kesuksesan Sputnik 1, sukses menggugurkan keunggulan Uni Soviet daripada AS. Kehadiran Wernher di AS, adalah jawaban AS berhasil memperoleh kejayaan luar angkasa.

Dari tangannya, roket Saturn V bisa tercipta. Keunggulan Uni Sovyet, lebur seketika kala roket itu berhasil mengantarkan manusia untuk pertama kali menginjakkan kaki di Bulan.

Wernher Von Braun meninggal pada 1977 akibat kanker. Sebagian mimpinya mengantar manusia ke luar angkasa sudah terwujud. Dan sekarang giliran Elon Musk.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini