MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa orang mungkin berpendapat jika memenangi lotre akan menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan. Sebab, pemenang akan mendapat hadiah berupa uang dalam jumlah yang banyak.
Meskipun keberuntungan telah berpihak kepada mereka, beberapa pemenang lotre menganggap kemenangannya itu bukan lah sebuah berhah malainkan malapetaka. Tak jarang dari mereka yang jatuh miskin dibuatnya.
Siapa sajakah orang-orang nahas itu? Berikut daftarnya!
- Michael Carroll
Awalnya, pria asal Inggris ini bekerja sebagai pengemas biskuit. Saat itu, ia dibayar 204 Poundsterling per minggunya. Namanya, mulai diperbincangkan pada bulan November 2002 ketika ia memenangi lotre sebesar Rp 223 miliar.
Saat memenangi hadiah bernilai fantastis itu, Carroll masih berusia 19 tahun. Karena usianya yang masih muda, ia kalap membelanjakan uangnya untuk kepuasan pribadinya saja seperti membeli narkoba, menyewa PSK, dan mengadakan pesta.
Pria yang dijuluki “Lotto Lout” ini menghabiskan jutaan dolarnya untuk membeli helikopter dan mobil mewah. Bahkan, mobil-mobil tersebut sengaja ia rusakkan dengan cara menabrakannya ke arena pacuan kuda buatannya.
Bukan itu saja, dilansir dari Mail Online, Carroll menghabiskan uang Rp 43 juta tiap harinya untuk merokok kokain pada tahun 2003. Ia pun mengadakan pesta yang menelan biaya sebesar Rp 7 miliar secara rutin.
Saat ini, kehidupan Carroll telah kembali seperti semula. Ia menjadi pria yang hidup pas-pasan dengan bekerja sebagai tukang sampah. Saat ini, ia digaji $ 67 atau Rp 900 ribu per minggu.
- Jack Whittaker
Berbeda dengan pemenang lainnya, Whittaker sudah kaya ketika ia memenangi lotre $ 314,9 juta. Jackpot itu ia dapatkan ketika membeli satu tiket Poweball pada pagi hari Natal tahun 2002.
Ketika ia memenangi hadiah tersebut, perusahaannya menghasilkan $ 15 juta per tahunnya. Sehingga, uang hasil lotre itu semakin menambah pundi-pundi uang yang ia kantongi.
Berbeda dengan Carroll, Whittaker menggunakan uang-uang tersebut untuk hal-hal baik seperti mendirikan yayasan amal, membantu membangun Gereja di West Virginia, Amerika Serikat, serta membelikan barang-barang mewah kepada wanita yang menjual tiket lotre tersebut.
Kemenangan Whittaker itu dipublikasikan secara luas. Mulai saat itu, banyak orang yang berbondong-bondong meminta uang dan bantuan kepada dirinya.
Malapetaka menghampiri Whittaker karena kebiasaannya meninggalkan uang jutaan dollar di dalam mobilnya. Kebiasaan ceroboh ini pun diketahui oleh beberapa orang. Hingga pada suatu malam ketika ia mengunjungi klub malam, seseorang mencuri setengah juta dollar dari mobilnya.
Masalah lain pun mulai bermunculan. Saat itu, perusahaannya dituntut oleh orang-orang yang ingin mendapat akses ke dalam uang lotre itu. Pada kasus ini, Whittaker menghabiskan jutaan dollar untuk biaya hukum.
Di bawah tekanan yang ada, Whittaker mulai minum-minuman keras. Ia pun sering terlibat dengan perkelahian dan kerap menyewa PSK.
Meski begitu, Whittaker sangat memanjakan Brandi, cucunya. Ia memberi cucu kesayangannya itu uang saku yang banyak dan membelikannya empat buah mobil. Namun, kemurahan hatinya itu menjadi boomerang bagi Whittaker.
Pacar Brandi ditemukan meninggal karena overdosis di rumah Whittaker. Setahun kemudian, Brandi juga ditemukan tewas.
Kematian Brandi menjadi pukulan keras bagi keluarganya. Tak lama, ibu Brandi pun ditemukan tewas. Tak sampai disini saja Whittaker ditinggalkan oleh orang-orang tersayangnya. Ia pun digugat cerai oleh istrinya.
“Sejak saya memenangkan lotre, saya pikir tidak ada kendali untuk menahan keserakahan” katanya.
- Sharon Tirabbasi
Wanita asal Kanada ini menjadi terkenal usai memenangi jackpot lotre. Saat itu, Tirabassi membesarkan ketiga anaknya di sebuah apartemen sewaan di Hamilton, Ontario. Wanita yang satu itu memiliki masa kecil yang sulit. Ketika remaja, ia tinggal di penampungan.
Namun, hal itu berubah pada bulan April 2004 setelah Tirabassi memenangi jackpot senilai $ 10,5 juta. Uang itu pun tidak ia pakai sendiri melainkan ia bagi dengan teman dan keluarganya. Tindakan pertama yang ia lakukan ialah membagikan uang sebesar $ 1 juta kepada orang tuanya dan $ 1,75 juta bagi empat saudara kandungnya.
Sama seperti pemenang lotre lainnya, Tirabassi tiba-tiba didekati oleh teman-temannya. Ia pun bermurah hati mengeluarkan uang kepada teman-temannya tersebut mulai dari membayar sewa, meminjamkan uang tunai, bahkan memberikan uang ke beberapa teman untuk memulai bisnis. Namun, sebagian temannya hilang setelah menerima bantuan Tirabassi.
Sebagian kekayaannya, ia habiskan untuk menikmati hal-hal mewah. Ia kerap melakukan perjalanan kek Cancun, California, Florida, Las Vegas, dan Karibia. Pada tahun 2006, ia dan suaminya, Vinny Tirabassi, membeli rumah seharga $ 515 ribu di Ancaster, Ontario.
Di halaman rumahnya pun terparkir empat mobil mewah seharga lebih dari $ 200.000 yakni Mustang, Dodge Charger, Hummer, dam Cadillac Rscalade. Selain itu, Tirabassi diketahui membeli rumah lainnya di Hamilton, yang kemudian disewakan.
Pada tahun 2007, ibu dari tiga anak itu telah menghabiskan setengah dari uangnya. Sayangnya, pada saat itu lah suaminya terlibat dalam masalah hukum dan mengharuskan ia untuk mendekam di penjara dari tahun 2007 hingga 2008.
Selama Vinny di penjara, pasangan itu telah kehilangan rumah mereka di Ancaster. Tirabassi kemudian pindeh ke Hagersville, Ontario. Setelah Vinny dibebaskan, pasangan itu memutuskan untuk menetap di Hamilton.
Pasangan yang pernah mengecap kemewahan itu saat ini tinggal di sebuah apartemen sewa di Hamilton bersama dengan anak-anaknya. Tirabaddi pun bekerja kembali sebegai pegawai paruh waktu.
Meski memiliki mobil Cadillac, Tirabassi harus naik bus ke tempat kerjanya. Sebab, ia tidak mampu membelu suku cadamg dari mobil mewah tersebut.
Walau keadaan berubah drastis, baik Vinny mau pun Tirabasii tidak merasa keberatan. Mereka menganggap uang hadiah tersebut sangat menyusahkan, sebab banyak teman dan kerabat mereka yang hilang karenanya.
Reporter: Diani Ratna Utami
