Berbagai Mitos Tentang Gerhana Matahari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang langka dan unik. Meski sudah terjadi sejak dulu kala, mitos dan takhayul tentang peristiwa ini masih berlanjut hingga saat ini.

Banyak masyarakat di seluruh belahan dunia yang melihat terjadinya gerhana matahari sebagai pertanda buruk, seperti membawa kehancuran dan kematian.

Kekeliruan yang paling mengakar di masyarakat ialah gerhana matahari dapat menyebabkan kebutaan.

Pada 11 Juni 1983, gerhana matahari total melewati wilayah Indonesia. Presiden yang menjabat saat itu, Soeharto melarang rakyatnya untuk keluar dari rumah saat gerhana berlangsung. Ia berpendapat bahwa seseorang yang berani keluar rumah saat gerhana bakal mengalami kebutaan.

Pendapatnya ini ia beritakan berulang kali melalui media massa, seperti televisi, surat kabar, dan koran. Karena Soeharto merupakan sosok yang berpengaruh, perkataannya pun ditaati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Namun, menurut NASA pendapat ini tidak bisa dibenarkan. Saat gerhana parsial, melihat matahari tanpa kacamata surya memang berbahaya. Tetapi, saat gerhana total, matahari aman dilihat karena bulan menutupinya dengan sempurna.

“Ketika mengamati matahari sebelum gerhana total (parsial), kita dapat melihat sekilas permukaan matahari yang bersinar. Hal ini lah yang dapat menyebabkan kerusakan retina” kata NASA.

Ada pula mitos yang menyebutkan bahwa gerhana matahari sangat berbahaya bagi wanita hamil karena akan berdampak buruk bagi kandungannya, seperti bibir sumbing dan kebutaan.

Keyakinan ini berkaitan dengan dampak radiasi yang dipancarkan selama gerhana matahari total berlangsung. Padahal, menurut ilmuwan, radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan saat gerhana matahari sangat aman.

Sebagian masyarakat juga percaya bahwa gerhana matahari akan meracuni makanan. Bahkan, beberapa masyakat India akan berpuasa selama gerhana berlangsung. Mereka meyakini bahwa makanan apa pun yang dimasak saat gerhana terjadi akan beracun dan tidak murni.

Takhayul lainnya yang beredar di masyarakat, yaitu gerhana matahari bisa merupakan suatu pertanda buruk yang akan segera terjadi. Ada juga yang menyebutkan jika gerhana terjadi saat hari ulang tahun seseorang, maka ia akan mengalami kesehatan yang buruk.

Kenyataannya, tidak ada korelasi antara gerhana matahari dengan kesehatan atau pun nasib seseorang. NASA menyebutkan bahwa hal seperti ini dinamakan “bias informasi”. Padahal, gerhana matahari sendiri merupakan peristiwa penting dan selalu diabadikan disetiap kejadiannya.

Keyakinan lain yang berkembang di masyarakat ialah gerhana matahari total tidak dapat terjadi di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Tetapi, pandangan ini dapat dipatahkan. NASA mengumumkan bahwa pada 20 Maret 2015, gerhana matahari total terjadi Kutub Utara. Jalur gerhananya melintasi tepat diatas kutub dan berakhir di Spring Equinox.

Walau begitu, semua takhayul seputar gerhana matahari tidak melulu tentang malapetaka saja. Misalnya di Italia, masyarakat setempat meyakini bahwa bunga yang ditanam selama gerhana matahari akan memiliki warna yang lebih cerah.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini