5 Orang dengan Julukan “Patient Zero”, Bawa Wabah Epidemi Berbahaya di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di dunia tidak ada penyakit yang datang secara tiba-tiba, karena semua ada sebabnya. Asalnya pun bisa dari hewan, udara, tumbuhan, bahkan manusia.

Percayakah kalian ternyata ada lho manusia dengan julukan “Patient Zero”, yaitu orang pertama kali yang menularkan penyakit epedemi berbahaya.

Selama ini ada 5 orang menjadi manusia pertama penyebar penyaki-penyakit mematikan. Siapa saja kelima orang tersebut? Ini dia ulasannya untuk kalian.

1. Marry Mallon

Pada tahun 1883, Marry berimigrasi ke Amerika Serikat dan memulai karier sebagai pembantu rumah tangga di sana. Ia paling sering disuruh untuk memegang dapur alias menjadi juru masak atau koki. Saat itu ia bekerja di beberapa rumah.

Setelah diselidiki, semua tempat yang memperkerjakannya terkena penyakit tifoid. Setelah para peneliti mengetahui akar utama peyebab wabah penyakit itu mereka mencari Marry. Tapi sayangnya ia telah menghilang.

Beberapa tahun setelahnya, Marry dikabarkan telah bekerja sebagai pembantu di Park Avenue, Manhattan. Saat itu, penyakit tifoid muncul kembali di Manhattan yang menyebankan seseorang meninggal dunia.

Departemen Kesehatan Kota New York George Soper, mengaitkan semua penyakit tifus itu kepada Marry. Namun, lagi-lagi ia menghilang.

Tidak lama kemudian, Soper menemukan Marry dan langsung mengisolasinya agar penyakit tersebut tidak tersebar kembali.

Setelah ia bebas dari isolasi, Marry diberi syarat untuk tidak bekerja lagi sebagai pembantu rumah tangga. Namun beberapa tahun setelahnya, penyakit tifus marak kembali di wilayah Westchester, New York, setelah ditelusuri Marry kembali bekerja di daerah tersebut.

Kali ini Marry benar-benar diamankan dengan mengasingkannya ke Pulau Saudara Utara hingga kematian menjemput pada tahun 1932.

2. Mabalo Lokela

Kepala Sekolah bernama Mabalo Lokela yang saat itu berusia 44 tahun kembali ke Kota Yambuku, Kongo, pada tahun 1976 setelah mengikuti tour selama dua minggu. Beberapa hari setelah kembali dari tour, ia mengalami mimisaan, disentri, dan demam, lalu memeriksakan dirinya ke rumah sakit.

Dokter menyangka bahwa ia terkena penyakit malaria, tapi ternyata pengobatan tersebut gagal hingga dua minggu kemudian Lokela meninggal dunia. Orang-orang yang berkontak langsung dengannya juga dikabarkan mengalami sakit yang serupa.

Penyebaran penyakit tersebut termasuk cepat, dalam waktu tiga bulan saja 310 orang terinfeksi dan 280 orang diantaranya meninggal. Wabah tersebut paling banyak menyebar di Sudan Selatan, seakan saat itu peringatan kepada dunia bahwa ada wabah penyakit baru yang mematikan bernama Ebola.

Nama Ebola pertama kali diambil dari sebuah aliran sungai di Yambuku yang bernama sungai Ebola. Ebola memang penyakit yang mematikan bahkan sampai sekarang pun belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut.

3. Gaetan Dugas

Pramugara satu ini dikenal dalam sejarah menjadi pasien pertama yang mengalami penyakit HIV/AIDS. Ia juga diklaim oleh para ilmuwan karena telah menyebarkan penyakit tersebut di Amerika Serikat.

Ternyata penobatan tersebut disangkal oleh peneliti pada tahun 1970-an yang menyebutkan bahwa Dugas adalah satu dari sekian ribu orang tang terinfeksi HIV. dr Michael Worobey, salah satu peneliti mengatakan, “Sampel (darah) mengandung begitu banyak keragaman genetik sehingga tidak mungkin berasal pada akhir tahun 1970-an.”

Para ilmuwan juga meneliti sample darah Dugas dan menunjukkan bahwa ia bukanlah penyebar HIV pertama di AS. dr. Richard McKay, seorang sejarawan sains di University of Cambridge, mengatakan, “Gaetan Dugas adalah salah satu pasien yang pernah dilabeli paling jahat dalam sejarah, padahal ia salah satu orang yang difitnah karena diyakini sebagai pembawa penyakit epedemi HIV/AIDS di AS.”

Sayangnya nama Dugas telah diabadikan sebagai manusia pertama yang menyebarkan HIV dalam buku And the Band Palyed On. Ia pun meninggal pada tahun 1984 karena penyakit HIV/AIDS.

4. Frances Lewis

Pada tahun 1854 John Snow mencari tahu penyebab penyakit kolera yang telah mewabah di daerahnya dengan cepat. Setelah melakukan pembuktian yang cukup lama dan rumit, Snow menemukan titik terang.

Penyakit yang selama ini mewabah itu datang dari bayi yang baru berusia lima bulan bernama Frances Lewis. Ia adalah anak dari Polisi Thomas Lewis dan istrinya Sarah Lewis yang tinggal di Board Street di seberang pompa air setempat.

Bayi malang itu terserang penyakit kolera dan meninggal tanggal 2 September 1854 pada awal penyakit epidemi kolera dimulai.

Pada tanggal 24 Agustus, sebulan sebelumnya Sarah Lewis memberitahu Snow kalau anaknya Frances terkena penyakit kolera. Tanpa berpikir panjang, Snow langsung menduga bahwa anak berusia 5 bulan itulah yang telah menyebarkan penyakit kolera.

5. dr. Liu Jianlun

Tercatat 299 orang meninggal karena penyakit SARS yang tersebar cepat pada wilayah Hongkong. Saat itu pihak rumah sakit Kwong Wah meminta untuk bertanggung jawab atas pasien pertama yang terkena wabah penyakit bernama Liu Jianlun.

Ia diduga menginfeksi 13 turis ketika menginap di Metropole Hotel di Mangkok. Penyakit SARS sudah dinyatakan sebagai wabah global karena telah merenggut nyawa 774 orang dan menginfeksi 8.098 orang.

Liu ternyata seorang dokter spesialis ginjal yang tiba di Hongkong pada tanggal 21 Februari untuk menghadiri pesta pernikahan dan bermalam di Metropole. Sehari setelahnya, Liu melakukan pemeriksaan di rumah sakit Kwong Wah karena mengalami demam, sesak napas, dan jantung berdebar. Pada tanggal 4 Maret Liu dinyatakan meninggal dunia karena penyakit SARS.

(Anita Rahim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Upaya BIN Tanamkan Nasionalisme Generasi Muda

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus berupaya untuk menanamkan semangat dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda...
- Advertisement -

Baca berita yang ini