4 Karya Legendaris Pramoedya Ananta Toer

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA  –  Pecinta karya tulis pasti mengenal sosol Pramoedya Ananta Toer. Ya, Pramoedya Ananta Toer atau biasa yang kita kenal dengan nama panggilan Pram, lahir di Blora, 6 Februari 1925 adalah seorang sastrawan terbaik asal Indonesia. Dia adalah satu-satunya penulis Indonesia yang berkali-kali menjadi kandidat peraih Nobel Sastra.

Pramoedya Ananta Toer dan karya-karyanya lebih dari sekedar hadiah Nobel Sastra atau sejumlah penghargaan lainnya yang ia terima dari dunia internasional. Karya-karyanya tak pernah berhenti menginspirasi banyak orang demi memaknai sejarah perjuangan kemanusiaan di tengah berbagai penindasan.

Lewat karyanya yang fenomenal yakni Tetralogi Pulau Buru, ia menghasilkan empat novel yang membahas roman sejarah Indonesia pada saat pra kemerdekaan, salah satu novelnya ialah Bumi Manusia.

Selama 81 tahun hidup, Pram telah menghasilkan banyak sekali karya sastra. Sudah terdapat 50 karya sastra berupa novel dan terbit dalam 41 bahasa di dunia.

Karya-karya Pram didasari atas persoalan-persoalan yang terjadi pada masa pra kemerdekaan, terutama penindasan dan perbudakan kepada pribumi. Walaupun sempat ditahan di Pulau Buru, Pram tidak menghentikan kegiatan menulisnya.

Hal terssebut juga mendapat dukungan dari teman-temannya semasa ia ditahan di Pulau Buru. Berikut beberapa karya legendaris Pramoedya Ananta Toer, antara lain:

  1. Bumi Manusia

Jilid pertama dari Tetralogi Pulau Buru adalah Bumi Manusia. Buku yang berlatar awal abad ke-19 dan abad ke-20 ini menceritakan seorang pemuda Jawa keturunan ningrat bernama Minke.

Minke dikenal sebagai putra pribumi yang cerdas dan pandai dalam menulis. Pram dalam tetralogi pertamanya, menggambarkan betapa terpuruknya kondisi pribumi dalam hegemoni kolonial.

Adanya penindasan semena-mena, pergundikan, dan munculnya strata sosial menempatkan pribumi di kelas paling rendah. Kondisi seperti itu membuat Minke melakukan perlawanan dengan membuat tulisan-tulisan di surat kabar.

Bumi manusia adalah salah satu buku karya Pram yang mencuri perhatian untuk dibuatkan film layar lebar dengan disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

  1. Gadis Pantai

Novel ini mengisahkan tentang feodalisme dalam masyarakat Jawa yang dilakukan oleh golongan priyayi. Gadis Pantai ditokohkan sebagai gadis yang memiliki paras manis dengan warna kulit kuning langsat, tubuhnya mungil, serta bermata agak sipit.

  1. Arus Balik

Arus balik adalah salah satu novel karya Pram yang menceritakan tentang Nusantara pada masa kejayaannya. Setelah jatuhnya kerajaan Majapahit, Nusantara harus menghadapi kenyataan yang terbalik. Pada masa zaman Majapahit, Nusantara merupakan kesatuan maritim dan merupakan kerajaan laut terbesar di dunia.

Setelah itu, arus berbalik. Utara menguasai selatan dan menguasai kehidupan Nusantara yang menimbulkan perpecahan. Sehingga, Indonesia dan sekitarnya harus menerima kenyataan karena telah dijajah.

  1. Jejak Langkah

Novel ini merupakan novel lanjutan dari Tetralogi Pulau Buru setelah Anak Semua Bangsa. Dibuku ini diceritakan Minke melawan pemerintahan kolonial dengan membentuk organisasi dan satuan pers. Itu digunakannya sebagai alat untuk memobilisasi massa agar terlibat melawan kolonial.

Pada 1901, Minke melanjutkan sekolahnya di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau Sekolah Pendidikan Dokter Pribumi. Siswa yang sekolah di sini akan dipekerjakan oleh gubermen (pemerintah kolonial Belanda).

Semenjak sekolah, Minke tidak pernah berhenti untuk menulis. Tulisannya banyak yang berkaitan dan mengkritik pemerintah dan diterbitkan di koran.

Itulah empat karya legendaris dari Pramoedya Ananta Toer yang mungkin jarang Anda ketahui. Walaupun Pram telah wafat pada tanggal 30 April 2006, tetapi karya-karya Pram akan terus dikenang oleh seluruh masyatakat luas.

 

Reporter: Siska Juniar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini