WHO Puji Indonesia Sanggup Tangani Corona, Rupiah Dekati Rp 14.000

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat di akhir pekan, 6 November 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.210 per dolar AS atau menguat 1,2 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang garuda dibayangi oleh tanggapan WHO terhadap penanganan corona (covid-19) di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari tingkat kesembuhan covid-19 terus meningkat dan pasien di rumah sakit terus menurun.

“Ini menjadi kabar baik, apalagi WHO secara khusus akan mengundang pejabat terkait yaitu menteri Kesehatan untuk berdialog secara virtual membahas tentang strategi apa saja yang membuat wabah pandemi covid-19 melandai,” ujarnya Jumat sore.

Selain itu, laju rupiah juga ikut dipengaruhi oleh perkembangan vaksin merah putih yang akan kembali melakukan uji klinis. Kemungkinan di awal tahun 2021 sudah bisa di distribusikan sehingga kota-kota yang yang tadinya melakukan PSBB-Transisi bisa berubah menjadi masa New Normal.

“Dengan begitu perekonomian kembali berputar, lapangan kerja meningkat dan pertumbuhan ekonomi kembali stabil,” katanya.

Sementara dari luar negeri, laju rupiah didorong oleh sikap pelaku pasar yang setia menunggu hasil pemilu AS. Joe Biden sejauh ini telah mengklaim 264 dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang, dengan Presiden Donald Trump memegang 214 suara.

Pennsylvania, Georgia, Nevada dan North Carolina saat ini masih menghitung suara, dengan Trump sudah mengajukan tantangan hukum untuk penghitungan suara di Nevada, Pennsylvania, Georgia dan Michigan serta meminta penghitungan ulang di Wisconsin.

Pun kalau Biden naik jadi presiden ia akan berhadapan dengan senat dari Partai Republik, yang dapat menggagalkan pengesahan paket stimulus besar yang menjadi bagian dari agenda legislatif Biden. Hal ini tentu saja akan membuat investor menarik danannya keluar dari AS dan beralih ke negara-negara emerging market (memiliki pasar yang berkembang pesat), termasuk Indonesia. Dan tentu saja laju dolar akan semakin berat dan mata uang negara lain, termasuk rupiah bisa berjaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini