Usai Sampoerna, Kini Buruh Pabrik Rokok Simustika Tulungagung Positif Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Setelah buruh Pabrik Sampoerna terinfeksi virus corona. Kini kasus positif covid-19 juga menimpa buruh linting rokok di Pabrik Rokok Simustika Tulungagung, Jawa Timur.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim dr. Kohar Hari Santoso mengatakan berdasarkan hasil rapid test terhadap 214 buruh linting rokok, hingga kini totalnya ada 24 orang yang hasilnya reaktif dan sebagian telah dilakukan tes swab untuk menunggu hasil.

Adapun kasus persebaran corona di pabrik rokok juga terjadi di Klaster Sampoerna. Pemerintah menyebutkan ada 66 orang yang dikonfirmasi positif Covid-19 hingga Minggu, 3 Mei 2020.

Pemerintah Pusat memberi perhatian khusus persebaran corona (Covid-19) dalam kluster Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, mengatakan puluhan karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut, Surabaya, yang positif Covid-19 telah diisolasi pemerintah daerah Jawa Timur bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah.

“Sebagian besar karyawan diistirahatkan, lalu dilakukan tes cepat (rapid test) massal dan puluhan orang positif sudah diisolasi oleh Pemda Jatim dan Gugus Tugas,” katanya.

Kasus Covid-19 yang melibatkan karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna ini masuk dalam kluster industri di Jawa Timur.

Doni mengatakan dalam arahan di Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Presiden Jokowi meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah agar mengawasi secara ketat sejumlah kluster, salah satunya kluster industri tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini