Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen di 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski tengah dibayangi wabah corona (covid-19), pemerintah tetap optimis untuk mengembalikan kondisi perekonomian nasional pada tahun 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memprediksi pertubuhan ekonomi nasional bisa mencapai level 5 persen. Ia mengatakan target tersebut bisa dicapai melalui sejumlah strategi pemulihan ekonomi yang sudah mulai berjalan secara bertahap dan diharapkan terus membaik hingga akhir 2020.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi tahun depan akan ditopang melalui pemulihan konsumsi masyarakat secara bertahap di masa new normal.

“Peningkatan daya beli masyarakat didorong melalui program bantuan sosial dan didukung oleh inflasi yang tetap terjaga,” ujarnya di Jakarta, Selasa 29 September 2020.

Selain upaya dari internal, Sri Mulyani juga mengungkapkan yang menjadi katalis untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan adalah pemulihan ekonomi global yang bisa membantu mengerek kinerja ekspor dan impor Indonesia.

“Ekspor dan impor diperkirakan makin tumbuh seiring perubahan demand dan supply di pasar global dengan harapan meredanya covid-19 di tahun mendatang,” katanya.

Namun, Sri Mulyani tetap menyadari faktor ketidakpastian yang dipicu pandemi masih membayangi pada 2021. Ia mengatakan pemerintah tetap waspada akan risiko tersebut sehingga bisa mengelola risiko ketidakpastian dengan hati-hati.

Sebagai gambaran, untuk anggaran belanja negara tahun depan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 2.750 triliun untuk belanja negara di tahun 2021. Belanja itu terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp 1.954,5 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp 795,5 triliun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini