Solo Tetapkan KLB Corona, Ratusan Kelelawar Dimusnahkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sejumlah antisipasi terus dilakukan oleh beberapa daerah di Indonesia akibat wabah virus corona. Salah satunya, Kota Solo yang memusnahkan kelelawar, kalong dan codot yang dijual di Pasar Depok, Manahan dengan cara dibakar.

Tak hanya itu, Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo menetapkan Solo KLB (Kejadian Luar Biaaa) Corona.  Setelah seorang pasien yang dinyatakan positif virus Corona meninggal di RSUD dr Moewardi, Rabu 11 Maret 2020.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo, Evi Nur Wulandari mengatakan, Pemkot Solo sebelumnya telah memantau penjualan keelawar di pasar hewan. Namun seiring merebaknya Corona hingga Kota Solo, penjualan kelelawar dilarang. Bahkan seluruh kelelawar yang masih ada dimusnahkan.

“Pemusnahan kelelawar ini agar virus yang ada tidak mengalami mutasi. Sehingga tidak menyerang manusia atau zoonosis,” ujarnya.

Evi menjelaskan, kelelawar memang diduga menjadi salah satu hewan yang menjadi sumber penyebaran virus corona di Wuhan, China. Pihaknya telah bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian Veteriner (BBPV) Bogor.

Kotoran kelelawar di Pasar Depok telah dikirim ke Bogor. Dari hasil uji laboratorium diketahui kotoran kelelawar mengandung Virus Beta Corona.

Beta Corona ini kemiripan dengan virus di Wuhan itu masih jauh. Artinya virus ini belum bisa menginfeksi ke manusia secara langsung. Tapi kelelawar itu merupakan binatang unik. Dimana didalamnya itu juga ditemukan virus-virus lain, yang dimungkinkan terjadi mutasi.

“Karena dijual di pasar hewan bisa bermutasi dengan hewan lain, dengan manusia yang ada di pasar,” katanya.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Said Ramadan menambahkan ada 193 kelelawar dan codot yang dimusnahkan. Pemusnahan tersebut sebagai bentuk langkah sigap setelah Solo ditetapkan KLB Corona.

Pemusnahan juga telah melalui prosedur yang benar. Pihaknya juga telah memberikan pemahaman dan pengertian kepada para penjual kelelawar.

“Setelah kita lakukan sosialisasi, akhirnya pedagang menyadari bahwa itu harus dimusnahkan. Pemusnahan juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Tengah,” katanya.

Sebelum dimusnahkan, ratusan kelelawar tersebut dievakuasi di suatu tempat sejak Jumat malam. Mereka juga diberikan makan. Setelah itu, dilakukan pembiusan hingga tidak sadar dan kemudian pembakaran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Upaya BIN Tanamkan Nasionalisme Generasi Muda

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus berupaya untuk menanamkan semangat dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda...
- Advertisement -

Baca berita yang ini