Pemulihan Ekonomi Dunia Diprediksi Melambat, Rupiah Ditutup Melemah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Kamis, 3 September 2020.

Mengutip data Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.777 per dolar AS atau melemah 0,22 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang garuda disebabkan oleh upaya pemulihan ekonomi global yang diprediksi akan berjalan lebih lambat, khususnya negara di Eropa.

“Rilis data manufaktur AS yang melesat tinggi di bulan Agustus juga tidak cukup membantu menopang pemulihan ekonomi dunia. Institute for Supply Management (ISM) Selasa lalu melaporkan purchasing managers’ index (PMI) manufaktur AS melesat menjadi 56 dari bulan Juli 54,2,” ujarnya, Kamis sore.

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia yang masih stagnan sebagai imbas dari pandemi corona. Maka pemerintah kemungkinan meminta BI untuk tetap berkontribusi dalam pembiayaan defisit anggaran alias burden sharing setidaknya sampai 2022.

“Pelaku pasar kecewa karena mengira burden sharing hanya kebijakan jangka pendek, sekali pukul, ad hoc, one off. Namun ternyata ada kemungkinan bertahan lama,” katanya.

Disamping itu, pasar juga mencemaskan wacana amandemen Undang-undang (UU) BI. Salah satu opsi yang ada adalah kembalinya Dewan Moneter seperti masa Orde Baru.
Dewan Moneter memimpin, mengkoordinasikan dan mengarahkan kebijakan moneter sejalan dengan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

Nantinya, Dewan Moneter terdiri Menteri Keuangan sebagai ketua, satu orang menteri di bidang perekonomian, Gubernur BI dan Deputi Senior BI, serta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika dipandang perlu, maka pemerintah dapat menambah beberapa orang menteri sebagai anggota penasihat Dewan Moneter.

“Informasi ini membuat bingung pelaku pasar sehingga wajar kalau dana asing menahan diri untuk masuk ke pasar keuangan malahan sebaliknya dana yang sudah parkir di pasar dalam negeri kembali keluar,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini