Muncul Nama Gus Yahya dalam Bursa Ketum PBNU, Karyono Wibowo: Perlu Ada Regenerasi!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bursa pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencuatkan dua nama yaitu KH Yahya Cholil Staquf atau yang dikenal dengan Gus Yahya dan KH Said Aqil Siroj. Untuk diketahui PBNU bakal menggelar Muktamar NU pada 23-25 Desember 2021 dengan agenda pemilihan ketua umum baru.

Menurut Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, kemunculan nama Gus Yahya tentu akan memanaskan bursa pemilihan ketum PBNU yang baru.

Ia mengatakan bahwa kedua sosok tersebut sama-sama memiliki potensi dan rekam jejak yang mumpuni. Keduanya juga memiliki tingkat intelektualitas yang bagus.

Meski demikian, Karyono menilai perlu ada sosok baru untuk mengisi kursi ketum PBNU. “Agar ada regenerasi dan penyegaran dalam tubuh PBNU. Apalagi dari segi usia Gus Yahya lebih muda dari Said Aqil,” ujarnya saat dihubungi Mata Indonesia News, Jumat 8 Oktober 2021.

Karyono menambahkan bahwa kelak siapapun yang menjabat Ketum PBNU harus tetap menjaga marwah dan jiwa NU. Menurutnya, NU selama ini dikenal sebagai salah satu tonggak penjaga kesatuan NKRI dan konsep Islam rahmatan lil alamin.

“Ketua yang baru juga harus memegang teguh nilai-nilai pancasila, bhinneka tunggal ika dan menghargai pluralitas,” katanya.

Mengingat dalam era kepemimpinan Said Aqil, ia sering mengeluarkan pernyataan yang agak kontroversial, maka Karyono berharap hal tersebut jadi bahan refleksi ke depan.

Ia lalu memberikan catatan kritis bagi calon pemimpin Ketum PBNU yang baru agar menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama.

“Sebaiknya hindari pernyataan atau sikap yang kontroversial agar tidak menjadi polemik atau kegaduhan di publik,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Upaya BIN Tanamkan Nasionalisme Generasi Muda

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus berupaya untuk menanamkan semangat dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda...
- Advertisement -

Baca berita yang ini