Miris! 16 Ribu Anak di Jatim Depresi Akibat Wabah Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tingginya kasus positif virus corona atau covid-19 di Jawa Timur (Jatim) memberikan dampak tekanan psikologis besar bagi masyarakat. Tak hanya kepada orang dewasa, anak-anak pun turut gelisah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengungkapkan bahwa sedikitnya 16 ribu anak di wilayah setempat depresi akibat wabah Covid-19.

Menurut Raditya, laporan tersebut diterima dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Andriyanto.

Untuk itu, agar anak-anak tidak depresi dan bisa beradaptasi dengan protokol covid-19 secara perlahan diajarkan untuk berpindah menerapkan tatanan normal baru, tentunya dengan manajemen mental yang tepat.

Pendiri Yayasan Alit Indonesian, Yulianti Umrah menambahkan, orangtua dapat mencontohkan sikap awal dalam upaya membiasakan anak disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Dengan memanfaatkan sifat dasar manusia yakni peniru.

“Agar anak tidak mengalami depresi, anak harus diberikan ruang untuk berekspresi. Bagaimana ruang yang biasa dinikmati saat di sekolah dan di luar rumah bisa dinikmati di dalam rumah,” katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto merilis data pasien positif virus corona di seluruh Indonesia. Per Jumat 26 Juni 2020 hingga pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur telah melebihi DKI Jakarta.

Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 10.796 orang dengan penambahan kasus baru sebanyak 205 orang. Sementara pasien positif Covid-19 di Jawa Timur tembus 10.901 dengan penambahan kasus baru 356 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini