Lacak Orang Terpapar Corona, Israel Bakal Sadap Telepon Warganya dan Pendatang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Penyebaran virus corona di Israel begitu cepat. Nah, untuk mencegah dan menekan penyebarannya, pemerintah Israel berencana menggunakan teknologi penyadapan telepon untuk menelusuri pergerakan orang-orang yang positif virus mematikan tersebut, serta dengan siapa saja mereka berinteraksi.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa 17 Maret 2020, kabinet Perdana Menteri Netanyahu pada Minggu pekan lalu menyetujui untuk membolehkan Badan Keamanan Dalam Negeri, Shin Bet, untuk menggunakan taktik menyadap telepon terhadap pasien virus corona.

Netanyahu dalam pidato kenegaraan mengatakan akan mengambil langkah apapun untuk melindungi masyarakat Israel.

Netanyahu mengatakan teknologi tersebut tidak pernah digunakan kepada penduduk Israel. Namun, dia terpaksa menyetujuinya dengan alasan terdapat ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

Mereka akan menggunakan teknologi penyadapan tersebut dengan tujuan mengetahui sejarah sebelum pasien tertular infeksi virus corona.

“Hal ini bukan tindakan pencegahan biasa. Hal itu memang melanggar privasi sejumlah orang, yang mana akan kami periksa latar belakangnya dengan siapa saja mereka berinteraksi selama sakit dan kejadian sebelumnya. Ini adalah perangkat penting untuk membantu melacak pembawa virus,” kata Netanyahu.

Israel biasanya menggunakan teknologi tersebut untuk melacak pergerakan kelompok milisi Palestina. Namun, Netanyahu mengatakan akan menyusun peraturan dengan para petinggi badan keamanan dan kesehatan untuk menekan penyalahgunaan data dalam praktik penyadapan tersebut.

Sampai saat ini dilaporkan baru Taiwan yang menggunakan cara seperti itu. Pemerintah setempat mengawasi gerak-gerik orang yang dikarantina menggunakan sinyal telepon seluler.

Netanyahu juga menjanjikan Shin Bet hanya sekedar membantu mengumpulkan data dan tidak berwenang untuk memaksa seseorang yang diduga terpapar virus corona dikarantina. Usulan tersebut juga masih harus mendapat persetujuan sub komite parlemen Israel (Knesset) dan baru bisa diberlakukan dalam 30 hari.

Sampai saat ini tercatat ada 200 orang positif virus corona di Israel. Pemerintah setempat sudah melacak dan meminta sekitar 10 ribu orang yang berinteraksi untuk sementara melakukan karantina mandiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini