Jelang Idul Adha, Pemkab Bantul Awasi Pengiriman Hewan Kurban di Perbatasan Wilayah

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan mengintensifkan pengawasan terhadap lalu lintas hewan kurban di wilayah perbatasan. Tujuannya adalah untuk mencegah masuknya hewan kurban yang tidak sehat ke Bantul.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, menyatakan bahwa mereka sangat memperhatikan hewan yang berasal dari luar daerah menjelang Idul Adha, terutama daerah seperti Kabupaten Gunungkidul yang pernah mengalami kasus sapi dengan antraks.

Selain itu, pengawasan terhadap darah hewan lainnya juga diperketat guna menghindari hewan kurban yang mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato. Joko Waluyo mengatakan,

“Kami akan memastikan bahwa hewan-hewan yang masuk ke Bantul memiliki sertifikat kesehatan hewan yang dikeluarkan oleh instansi terkait.” Ia menyampaikan hal ini saat dihubungi pada hari Minggu 4 Juni 2023.

Selain memperketat pengawasan di wilayah perbatasan, DKPP juga telah memulai pemeriksaan di pasar hewan dan melakukan kunjungan langsung ke peternak serta pusat penjualan hewan kurban.

Joko mengakui bahwa meskipun Idul Adha masih satu bulan lagi, sudah muncul sejumlah pusat penjualan hewan kurban di beberapa wilayah Bantul.

Kedatangan petugas ini bertujuan untuk secara acak memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban guna memastikan bahwa sahibul kurban mendapatkan hewan kurban yang sehat dan layak untuk dikonsumsi.

“Jika menemukan hewan kurban yang sakit, segera hubungi petugas kesehatan hewan,” tambahnya.

Ketika ditanyai tentang penyakit lato-lato yang sebelumnya menyerang sapi dan kerbau, Joko menjelaskan bahwa kasus penyakit LSD di Bantul sudah mulai berkurang dan hanya terdapat beberapa puluh kasus saat ini. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode Januari-Maret yang mencapai ratusan kasus.

“Untuk saat ini, situasi penyakit ternak di Bantul sudah relatif terkendali, tetapi tetap waspada terhadap penularan dari luar daerah,” ungkapnya.

Meskipun kasus penyakit LSD sudah berkurang, DKPP tetap melanjutkan vaksinasi sebagai langkah pencegahan terhadap penularan penyakit tersebut. Pekan lalu, DKPP Bantul menerima pengiriman 1.000 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian, yang telah didistribusikan ke sejumlah kelompok peternak untuk disuntikkan kepada sapi dan kerbau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini