MATA INDONESIA, JAKARTA-Wabah virus corona membuat masyarakat di dunia panik, tak terkecuali Indonesia. Salah satunya mengenai kelangkaan masker, yang mengakibatkan melambungnya harga persatuannya.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada 50 juta stok masker di Indonesia pasca-kasus 2 WNI positif Virus Corona. Untuk itu, dirinya meminta warga tak panik memborong masker. Pasalnya, alat kesehatan ini dianjurkan hanya untuk yang sakit.
“Nanti Pak Menteri biar cek. Tapi dari informasi yang saya terima, stok yang di dalam negeri kurang lebih 50 juta masker ada,” ujar Jokowi.
Ia tak menampik terdapat sejumlah jenis masker tertentu yang langka di pasaran. “Memang pada masker-masker tertentu itu yang barangnya langka,” katanya, tanpa merinci jenis maskernya.
Jokowi juga mengingatkan agar masyarakat tak gegabah dengan memborong seluruh kebutuhan pokok hingga masker dan hand sanitizer. Menurutnya, sikap panic buying di sejumlah tempat perbelanjaan ini justru akan membuat stok habis.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu memastikan stok kebutuhan pokok tetap tersedia bagi masyarakat. Ia mengaku telah mengecek langsung ke Bulog dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) terkait ketersediaan barang tersebut.
“Pemerintah menjamin ketersediaan barang dan obat-obatan yang ada. Saya tadi sudah cek ke Bulog, cek ke Aprindo, semua memberikan jaminan ketersediaan bahan pokok dan obat-obatan,” katanya.
Terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dan Dinkes Kota Depok meminta masyarakat tidak memborong masker terkait penyebaran Virus Corona.
“Yang menggunakan masker adalah untuk yang sakit dan sedang merawat yang sakit atau petugas kesehatan. Jadi masyarakat tidak perlu memborong masker jika tidak dibutuhkan,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Rosye Arosdiani Apip, Selasa 3 Maret 2020.
Rosye menjelaskan masker diperlukan untuk menyaring partikel yang ke luar dari dalam tubuh seperti ketika batuk atau bersin. “Yang sehat tidak direkomendasikan untuk menggunakan masker. Lebih baik maskernya diberikan ke yang sakit,” katanya.
