Ditetapkan Pandemik, Istana Ajak Dosen Hingga Dokter Cari Antivirus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Istana negara langsung mengambil sikap terkait pernyataan resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengenai virus corona atau COVID-19 sebagai pandemi.

Pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, tidak memiliki sangkut paut dengan perubahan pada karakteristik penyakitnya.

Pandemi juga memiliki level yang lebih tinggi dibanding epidemi atau keadaan ketika suatu penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih banyak dibanding yang normal terjadi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Kementerian Kesehatan pasti mengantisipasi hal tersebut. “Intinya itu sebuah ketentuan WHO yang menjadi rujukan utama,” kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis 12 Maret 2020.

Pihaknya juga mengundang semua perguruan tinggi, masyarakat, hingga dokter-dokter untuk mencari solusi persoalan Corona. Sehingga beban tidak bertumpu pada pihak Kemenkes.

Dia menjelaskan tujuan untuk mengumpulkan seluruh pihak agar ikut serta mencari antivirus. Salah satunya mengajak rektor Universitas Airlangga untuk menemukan vaksin.

“Bisa melakukan, mendeteksi. Nah ini nanti akan kita komunikasikan agar bisa ditangani sama-sama,” ungkap Moeldoko.

Pemerintah juga menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute yang saat ini tengah fokus mencari vaksin virus corona.

“Mereka (Eijkman) sudah komit fokus dalam membangun kemungkinan bisa didapatkannya vaksin,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Rabu 11 Maret 2020.

Pemerintah, kata dia, mendukung segala upaya yang dilakukan lembaga Eijkman menemukan vaksin. Dengan begitu, Eijkman bersama Lembaga Penyakit Tropis dari Universitas Airlangga (Unair) bisa lebih berkonsentrasi mencari vaksin yang dapat menekan penyebaran corona.

Hingga kini, total ada 34 kasus virus corona di Indonesia. Dimana, 20 kasus diantaranya adalah imported case atau pasiennya terinfeksi virus corona di luar negeri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini